Lazio, Los Galacticos di Akhir 90-an yang Terperosok Gara-gara Skandal Finansial
Lazio, klub yang bermarkas di ibu kota Italia, Roma pernah punya skuat yang dihuni deretan pemain bintang.
Penulis: Januar Alamijaya |
Keberhasilan Lazio merebut Scudetto di musim tersebut merupakan buah yang diperoleh setelah berbelanja pemain-pemain mahal.
Lihatlah skuat mentereng Lazio ketika merebut Scudetto di musim 1999-2000.
Di posisi penjaga gawang misalnya Lazio punya langganan Timnas Italia Luca Marchegianni.
Sementara di lini belakang ada nama Alesandro Nesta, pemain binaan Lazio yang saat itu tengah dalam masa keemasan.
kehadiran Nesta, ditopang oleh Sinisa Mihajlovic serta Paolo Negro dan Giuseppe Pancaro.
Pelapis mereka juga bukan nama sembarangan, ada nama kapten Timnas Portugal. Fernando Couto serta pemain Argentina Nestor Sensini.

Lini tengah adalah kekuatan utama dari Lazio.
Ketika itu Lazio diisi oleh pemain-pemain bintang pada masanya.
Sebagai jangkar permaina ada nama Diego Simeone yang ditopang oleh Juan Sebastian Veron sebagai gelandang kreatif.
Lini tengah Lazio juga diisi pemain yang punya kecepatan dan visisbermain mumpuni pada diri Pavel Nedved dan Sergio Conceiao.
Masih belum cukup, Lazio juga punya Dejan Stankovic dan Mathias Almeyda di lini sentral tersebut.
Di lini depan stoknya juga tak kalah melimpah.
Meski Marcelo Salas lebih sering menjadi starter, tapi sejumlah nama pendampingnya juga tak kalah mentereng.
Simaklah nama Simoene Inzgahi dan Alan Boksic.
Jangan pula lupakan Roberto Mancini serta Fabrizio Ravanelli yang masih trengginas meski berada di penghujung karier.