Timor Leste Bangun Jembatan 540 Meter, Diberi Nama Jembatan BJ Habibie
Jembatan yang dibangun dengan anggaran hingga 3,9 juta dollar AS atau sekitar Rp 55 miliar itu memiliki panjang 540 meter dengan lebar delapan meter
TRIBUNKALTIM.CO, DILI - Tidak terasa Timor Leste bekas wilayah Republik Indonesia, kini telah 12 tahun berpisah.
Selama kurun waktu itu negara kecil tersebut mulai berbenah.
Utamanya infrastruktur, jalan, jembatan dan berbagai fasilitas umum lainnya.
Yang terkini sebuah jembatan sepanjang 540 meter dengan lebar 8 meter baru selesai dibangun.
Dana nama jembatan itu mengambil nama Presiden ke-3 RI BJ Habibie.
Sebuah jembatan dengan nama Jembatan BJ Habibie diresmikan di Timor Leste pada Kamis (29/8/2019), bertepatan dengan Peringatan 20 Tahun Referendum Timor Leste.
Dilansir dari Kompas.com, Jembatan BJ Habibie tersebut berlokasi di Desa Bidau Sant'ana.
Jembatan yang dibangun dengan anggaran hingga 3,9 juta dollar AS atau sekitar Rp 55 miliar itu memiliki panjang 540 meter dengan lebar delapan meter dan memiliki dua jalur.
Jembatan itu dibangun oleh badan usaha milik negara Timor Leste.
Turut hadir dalam peresmian jembatan tersebut, perwakilan Indonesia, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo.
"Saya ditugasi Presiden Joko Widodo untuk mewakili Indonesia memenuhi undangan Presiden Timor Leste menghadiri 20 tahun Jajak Pendapat Timor Leste."
"Terkait peresmian jembatan di Dili dengan nama BJ Habibie, ini merupakan kehormatan bagi Pemerintah Indonesia dan khususnya Bapak BJ Habibie," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat memberikan sambutan, didampingi Menteri PU Timor Leste Salvador Soares dos Reis Pires dan
mantan Presiden Timor Leste Jose Manuel Ramos Horta.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, BJ Habibie merupakan sosok negarawan yang dicintai oleh rakyat Indonesia dan Timor Leste.
Meski telah terpisah dari Indonesia, kerja sama kedua negara masih terjalin erat,
salah satunya dalam bidang pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Timor Leste.
Sejumlah pelatihan dilaksanakan oleh Kementerian PUPR dengan Timor Leste, di antaranya pelatihan rehabilitasi dan rekonstruksi jalan,
program dan budgeting, serta pelatihan tenaga teknik operasional untuk operator alat-alat berat.
Indonesia dengan Timor Leste memiliki sejarah yang dekat dan terus berkembang demi kemajuan masa depan kedua negara.

Indonesia telah menjadi mitra penting pembangunan di Timor Leste sejak 2010 melalui sejumlah proyek infrastruktur di negara tersebut,
yang dibangun dengan melibatkan perusahan konstruksi Indonesia, baik BUMN maupun swasta nasional.
Kerja sama tersebut dalam pembangunan antara lain jaringan irigasi Raibere, jembatan Soebada, jalan Tibar-Gleno,
Comoro Powerplant, gedung Perdana Menteri, dan Bandara Oecusse.
Dalam referendum yang digelar pada 30 Agustus 1999, hampir 80 persen rakyat Timor Timur memilih berpisah dari Indonesia,
yang sudah menduduki bekas jajahan Portugis itu sejak 1975.
Referendum yang didukung PBB itu mengakhiri konflik berdarah sekaligus pendudukan yang dilakukan Indonesia serta memberi jalan bagi rakyat Timor Timur untuk merdeka dan menjadi negara sendiri.
Namun, Timor Leste, yang sebagian besar dari 1,3 juta penduduknya memeluk agama Katolik, baru diakui secara internasional tiga tahun setelah pemungutan suara. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BJ Habibie Jadi Nama Jembatan di Timor Leste"
Baca Juga;
BREAKING NEWS: Gempa Hari Ini 2 September 2019 Guncang Aceh, Kekuatan 5 SR dan Terasa I - II MMI
Pernikahan di Sumsel Batal Gara-gara Calon Pengantin Pria Ternyata Wanita, Begini Ketahuannya
Siswa SMP Tewas Tertusuk di Halaman Rumah Ternyata Dibunuh Ayah, Berawal dari Rebutan Makanan
Ramalan Zodiak Senin 2 September 2019: Taurus Berhenti Lari dari Masalah, Cancer di Zona Nyaman