Najwa Shihab Rilis Buku Sutopo Purwo Nugroho Terjebak Nostalgia, Simak 7 Fakta Pembuatan Biografi
Sebelum meninggal, ternyata Sutopo Purwo Nugroho sedang mempersiapkan sebuah buku biografi.
TRIBUNKALTIM.CO - Hampir 2 bulan lamanya mantan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho meninggal dunia.
Pada Minggu (7/7/2019), Sutopo Purwo Nugroho menghembuskan napas terakhirnya di Tiongkok.
Pria kelahiran 7 Oktober 1969 ini meninggal saat sedang menjalani pengobatan kanker paru-paru stadium 4b.
Nama Sutopo Purwo Nugroho memang sangat mengenang di hati masyarakat.
Sebelum meninggal, ternyata Sutopo Purwo Nugroho sedang mempersiapkan sebuah buku biografi.
Hal tersebut diungkapkan Najwa Shihab di perilisan buku Sutopo Purwo Nugroho Terjebak Nostalgia, Minggu (1/9/2019).

Pembuatan buku ini berawal dari keinginan Sutopo Purwo Nugroho untuk membukukan perjuangan hidupnya.
Najwa Shihab yang merasa terinspirasi akhirnya membantu mewujudkan keinginan terakhir pria asal Boyolali.
Melansir Grid.ID, berikut ini 7 fakta tentang perjuangan Najwa Shihab merilis buku Sutopo Purwo Nugroho Terjebak Nostalgia:
1. Najwa Shihab mengungkap keinginan Sutopo
Sehari setelah Sutopo meninggal dunia, Najwa Shihab mengungkap keinginan mantan humas BNPB yang belum terwujud.
Pak Topo pernah mengirimkan pesan ini: "Apakah ada penerbit yang berminat menulis kisah hidup saya? Sejak lahir dalam kondisi miskin lalu tumbuh besar hingga sekarang terus berjuang dengan sakit kanker.
Mungkin kisah hidup saya dapat menginspirasi masyarakat, khususnya para penyintas kanker di Indonesia. Tapi saya tidak punya biaya untuk menulis dan memproduksi buku tersebut.
Belum ada naskahnya sama sekali. Jika ada yang berminat tolong hubungi saya. Mungkin menarik kisah perjalanan hidup saya. Namun jika tidak ada, juga tidak apa-apa. Terima kasih. Sutopo Purwo Nugroho"
Berangkat dari itu, Najwa Shihab menyanggupi membantu menerbitkan buku biografi Sutopo Purwo Nugroho.
2. Proses Awal
Proses pembuatan buku biografi ini dibuat sebelum Sutopo berangkat ke Tiongkok untuk berobat.
Akhirnya Najwa Shihab pun menemukan penulis yang mau menuliskan biografi Sutopo.
Penulisnya adalah Fetty Effendy dan Lentera Hati sebagai penerbit.
3. Kendala
Pembuatan buku biografi Sutopo dihadang beberapa kendala.
Kesehatan menjadi masalah utama tertundanya penulisan buku biografi Sutopo.
Hal tersebut karena kondisi Sutopo Purwo Nugroho yang tidak stabil dan terkadang drop karena penyakit kanker yang dideritanya.
"Sudah janjian kemudian habis kemo sakit sekali badannya tidak ada tenaga untuk keluar rumah, bahkan beberapa kali tertunda," ungkap Najwa Shihab saat ditemui Grid.ID di kawasan Gramedia Matraman, Jakarta Timur, Minggu (1/9/2019).
4. Alasan Najwa Shihab merilis buku biografi Sutopo Purwo Nugroho
Kegigihan dan etos kerja Sutopo Purwo Nugroho menjadi alasan utama dirinya mau menerbitkan buku biografi tentang mantan humas BNPB ini.
"Tentang kegigihan, tentang perjuangan, tentang dedikasi, menurut saya sangat jarang kita menemukan pejabat publik yang tetap di sela-sela paling susah sekalipun. Kanker stadium 4b itu tidak main-main loh," papar Najwa Shihab.
5. Kagum dengan Sosok Sutopo Purwo Nugroho
Najwa Shihab pun mengaku kagum terhadap Sutopo Purwo Nugroho.
Beberapa kali Najwa Shihab melihat Sutopo Purwo Nugroho kesakitan hingga harus disuntik morfin.
Meskipun begitu, ayah 2 anak ini tetap menyunggingkan senyumnya.
"Kerap kali saya ketemu Pak Topo itu selalu dalam kondisi ini 'Mba saya sedang pakai morfin, kalau nggak pakai morfin nggak kuat nih badan saya, sakitnya luar biasa, tulangku rasanya kaya remuk ditusuk-tusuk.
Tapi pada saat itupun kita masih melihat Pak Topo masih dengan senyum, masih dengan gigih menyampaikan informasi, melakukan tugasnya," ungkap Najwa Shihab.
6. Judul buku terinspirasi dari lagu Raisa
Judul buku biografi tersebut yaitu Sutopo Purwo Nugroho Terjebak Nostalgia.
Sang penulis, Fenty Effendy, mengungkap alasan menggunakan kata Terjebak Nostalgia di buku tersebut.
Hal tersebut terinspirasi dari kesukaan Sutopo terhadap penyanyi cantik Raisa Adriana.
"Kalau liat IG Pak Topo yang posting ketemu Raisa dan menuliskan semua judul lagu Raisa dirangkai sebuah alinea menggambarkan emosinya tentang Raisa," jelasnya.
7. Harapan
Najwa Shihab berharap agar buku tentang Sutopo Purwo Nugroho ini bisa memberikan pengaruh positif kepada para pembacanya.
"Mudah-mudahan anak-anak muda yang membaca buku ini juga bisa terinspirasi melihat perjuangan hidup Pak Topo," ungkap Najwa Shihab.
(*)