Lokasi Calon Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara Dihantui Karhutla, Lahan Semi Gambut Terbakar

Lokasi ibu kota baru di Kalimantan, yakni Penajam Paser Utara di Provinsi Kalimantan Timur, dihantui persoalan karhutla

Penulis: Heriani AM | Editor: Rafan Arif Dwinanto
HO/BPBD Penajam Paser Utara
Terjadi karhutla di Penajam Paser Utara 

Pada tanggal 2 September 2019 tersebut, terhitung 3 hektare lahan yang hangus diamuk dijago merah.

Rinciannya 1 hektare kebun sawit, 1 hektare kebun karet, 0,5 hektare kebun sengon dan 0,5 hektare semak belukar.

Kebakaran hutan dan lahan di RT 12 Desa Bukit Raya Kecamatan Sepaku. Api menghanguskan lebih kurang 5 hektare lahan dan penanganan dilakukan dua hari berturut-turut.
Kebakaran hutan dan lahan di RT 12 Desa Bukit Raya Kecamatan Sepaku. Api menghanguskan lebih kurang 5 hektare lahan dan penanganan dilakukan dua hari berturut-turut. (HO/BPBD Penajam Paser Utara)

Tak sampai disitu, malam berikutnya yakni tanggal 3 September 2019, masih terpantau titik api pada pemadaman hari pertama.

Dengan lokasi yang cukup jauh dan sulitnya akses menuju lokasi, ditambah waktu yang sudah larut malam.

"Luas area yang terbakar pada malam sebelumnya yakni lebih kurang 3 hektare, dan di estimasi bertambah menjadi 5 hektare.

Material yang terbakar sebagian besar adalah semakin belukar," jelasnya.

Musim panas yang melanda, membuat api dengan cepat menyebar.

Olehnya itu, kembali diingatkan kepada seluruh masyarakat agar berhati-hati dalam mengelola lahan, maupun membuang barang yang bisa memancing kobaran api.

"Petugas yang menangani kebakaran lahan tersebut, kembali ke pos masing-masing pukul 23.35 Wita.

Api yang mengarah ke rumah warga sudah dipadamkan, namun masih terpantau titik-titik api yang menyala, disisi arah sungai besar Sepaku dengan jarak pandang cukup jauh," terangnya.

Untuk menanggulangi karhutla, BPBD Penajam Paser Utara akan melakukan rapat koordinasi pengendalian hutan dan lahan di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Rapat koordinasi tersebut, dilakukan bersama pihak terkait, yakni TNI/Polri, pemangku wilayah yakni Lurah dan Kepala Desa, Camat, Babinsa dan Bhabinkamtibmas seluruh wilayah di Kabupaten Penajam Paser Utara, serta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, diantaranya Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (DKPP), Satpol PP dan lainnya.

Selain itu, menurut prediksi, musim kemarau masih akan terus berlangsung hingga bulan Oktober 2019.

"Prediksi musim tanpa hujan ini akan berlangsung hingga minggu ketiga bulan Oktober 2019," pungkasnya.

Para pengendara tidak berani melintasi jalan karena hawa panas dari sumber kebakaran sangat tinggi.
Para pengendara tidak berani melintasi jalan karena hawa panas dari sumber kebakaran sangat tinggi. (Recky – Free Divers Berau)

Karhutla di Berau

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved