Nyatakan Perang ke Menteri Susi, Murad Ismail ternyata Bukan Orang Sembarangan, Ini Sosoknya
Kebijakan moratorium yang diberlakukan dinilai telah merugikan Maluku, Gubernur Maluku Murad Ismail nyatakan perang ke Menteri Susi
TRIBUNKALTIM.CO - Gubernur Maluku Murad Ismail menyatakan perang ke Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti atau Menteri Susi.
Murad Ismail menilai kebijakan moratorium yang diberlakukan Menteri Susi telah merugikan Maluku.
Pernyataan Murad tersebut disampaikan sewaktu memberikan sambutan dalam acara pengambilan sumpah dan pelantikan penjabat sekda Maluku di kantor Gubernur Maluku, Ambon, sebagaimana diberitakan Kompas.com, Selasa (3/9/2019).
Menurutnya, setiap bulan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengangkut ikan dari perairan Arafura untuk diekspor.
Namun, Maluku tidak mendapatkan apa-apa dari ekspor itu.
Di hari yang sama ketika melayangkan perang untuk Menteri Susi, Murad juga mengancam akan memberi sanksi tegas kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang kerap berkeliaran saat jam kerja dan lebih memilih nongkrong di sejumlah rumah kopi.
Murad mengancam akan menggelar razia ke rumah-rumah kopi dan jika kedapatan ada ASN yang masih membandel, akan diberi sanksi tegas.
• Lagi, Menteri Susi Singgung Jokowi di Medsos, Kali Ini Soal Juara Kontes yang Terkatung-katung
• Berani, Menteri Susi Beber Apa yang Harusnya Dilakukan Jokowi, Pakai Kalimat Bila Ingin Selamat
• Diserang Faizal Assegaf, Menteri Susi Cuma Beri Sindiran Singkat dan Ada Huruf Kapital: Makanya BACA
Ia menilai perilaku buruk sejumlah ASN yang kerap berkeliaran saat jam kerja itu, sangat merugikan masyarakat yang ingin mendapatkan pelayanan.
Siapakah Murad Ismail?
Murad Ismail merupakan purnawirawan perwira tinggi Polri yang memiliki jabatan terakhir sebagai Analis Kebijakan Utama Bidang Brigade Mobil Korbrimob Polri.
Dia terpilih sebagai Gubernur Maluku lewat Pilgub Maluku 2018 lalu.
Murad dan Barnabas, yang menjadi pasangannya dalam Pilgub Maluku 2018, unggul dari pasangan petahana Said Assagaff-Anderias Rentanubun, dan pasangan Herman Adrian Koedoeboen-Abdullah Vanath.
Dalam Pilgub Maluku 2018, pasangan yang diusung oleh koalisi PDI-Perjuangan, Gerindra, NasDem, PKB, Hanura, PKPI, PAN dan PPP ini memperoleh suara unggul sebesar 328.982 suara.
Baca juga :
• Balasan Menohok Menteri Susi Pudjiastuti Diserang Faizal Assegaf Pakai Tautan Buronan Polisi
• Upaya Tenggelamkan Kapal Asing Dicegah Pengadilan, Menteri Susi Bereaksi Beber Kacaunya Pengadilan
Pria kelahiran Ambon 11 September 1961 ini juga menjabat sebagai ketua DPD PDI Perjuangan Maluku.
Murad resmi menjabat sebagai Ketua setelah dilantik oleh Ketua Bidang Kehormatan Partai DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun di Baileo Siwalima, Karang Panjang, Ambon, Minggu (21/7/2019) malam.
Hal ini sebagaimana diberitakan Kompas.com (22/7/2019).
Putra kelahiran Maluku ini juga pernah menjabat sebagai Komandan Korps Brimob Polri dengan pangkat Irjen Polisi.
Pada tahun 2013-2015, Jenderal bintang dua itu pernah menjabat sebagai Kapolda Maluku.
Ayah empat anak itu menyelesaikan pendidikan di Akademi Kepolisian pada tahun 1985. (Sumber: Kompas.com/David Oliver Purba, Rahmat Rahman Patty)
Tak lakukan upaya di luar koridor hukum saat sang anak terlibat penganiayaan taruna Akpol
Nama Murad Ismail juga sempat menjadi sorotan di tahun 2017 lalu.
Saat itu, seperti dilansir Tribunnews.com, Murad Ismail yang menjabat Komandan Korps Brimob Polri, Irjen Murad Ismail, mengakui putranya menjadi tersangka tewasnya Brigadir Dua Taruna (Brigdatar) Mohammad Adam.
Meski begitu, ia pasrah dan tak berupaya melakukan pembelaan di luar koridor hukum.
"Saya (sebagai ayah) berusaha membela. Tapi, ya hukum harus ditegakkan. Dia anak saya yang nomor dua," ucap Murad saat ditemui wartawan di komplek Mabes Polri, Jakarta, Senin (5/6/2017).
Murad menceritakan, memang putranya berada di lokasi kejadian saat terjadi dugaan penganiayaan beberapa taruna senior hingga menewaskan Adam.
Namun, saat itu dia tidak melakukan pemukulan apapun terhadap korban.
Baca juga :
Inilah 9 Menteri Diprediksi Kuat Bertahan, Menteri Susi Dapat Catatan Khusus dari Pengamat
Menteri Susi Jawab Tegas Soal Anaknya yang Digosipkan dengan Gading Marten: Bukan Pacar Anak Saya!
"Kita biarkan saja, mungkin nasibnya bukan jadi polisi. Kamu saja enggak jadi polisi bisa hidup 'kan?" ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Polda Jawa Tengah menetapkan 14 taruna Akpol Tingkat III sebagai tersangka atas tewasnya Brogdatar Mohammad Adam (20),
Peristiwa tersebut terjadi di flat A Graha Taruna Detasemen Tingkat III Komplek Akpol, Jateng, Kamis (18/5/2017) dini hari.
Mereka adalah RLW, CaS, GCM, EA, JED, MB, HA, CAE, dan AKU. Juga GJN, RAP, RK, IZ, dan PDS.
Mereka dijerat Pasal 170 KUHP tentang bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau barang subsidier Pasal 351 ayat (3) KUHP jo Pasal 55 dan Pasal 56 KUHP tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian.
(*)