Breaking News

Diduga Bantu Pembunuhan Ayah dan Anak, Tiga Pembantu Aulia Kesuma Ditangkap

Tim gabungan yang terdiri dari Tim Tekab 308 Jatanras Ditreskrimum Polda Lampung bersama Reskrimum Polda Metro Jaya mengamankan tiga orang

Editor: Samir Paturusi
(KOMPAS.COM/RINDI NURIS VELAROSDELA)
Aulia Kesuma (AK) di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019). Ketiga pembantunya juga sudah ditangkap 

Aulia Kesuma (AK) mengaku lega usai menghabisi nyawa suaminya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anak tirinya, M Adi Pradana alias Dana (23).

Aulia merasa lega karena rumahnya di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, justru disita oleh bank guna melunasi utangnya senilai Rp 10 miliar.

Sebelum disita, Aulia diketahui harus membayar cicilan sebesar Rp 200 juta setiap bulannya.

Pengakuan itu disampaikan Aulia dalam wawancara kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).

"Maksudnya lega itu, iya saya sempat mengucapkan alhamdulillah dalam hati. Akhirnya, saya lepas dari utang yang benar-benar menghimpit saya, yakni Rp 200 juta per bulan," kata Aulia disambut gelengan kepala penyidik yang mendengar pengakuannya.

 Aulia Kesuma Kesal Karena Pupung Tak Mau Tanggung Utang Rp 10 Miliar

 Terinspirasi Sinetron, Awalnya Aulia Kesuma ingin Dorong Mobil Pupung dan Anak Tirinya ke Jurang

 Kesal Dibebankan Utang Rp 10 Miliar Jadi Alasan Aulia Bunuh Suami dan Anak Tiri

Aulia mengaku sempat merasa stres dan berencana bunuh diri karena harus membayar cicilan tersebut.

Ia memberanikan diri untuk meminta suaminya, Edi, menjual rumahnya di kawasan Lebak Bulus.

Nantinya, uang hasil penjualan rumah itu akan digunakan untuk membayar utang.

Kendati demikian, permintaan Aulia itu ditolak oleh Edi.

Atas penolakan tersebut, Aulia merasa sakit hati dan mulai merencanakan pembunuhan terhadap suami dan anak tirinya pada Juli 2019.

Ia berharap, rumahnya dapat disita oleh bank setelah menghabisi nyawa Edi dan anak tirinya, Dana.

"Saya pikirannya waktu itu simpel (sederhana) saja. Dengan Pak Edi enggak ada (meninggal), Dana enggak ada, rumah itu bisa disita bank dan sisanya (uang) juga enggak banyak," ucapnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved