Erau 2019
Intip Ritual Merangin di Kesultanan Kutai, Undang Mahluk Gaib Hadir Pada Pesta Adat Erau Pekan Depan
Pesta Adat Erau yang jadi festival tahunan di Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara, bakal digelar pekan depan.
Penulis: Rafan Arif Dwinanto |
Tujuh lelaki Belian mulai berputar mengelilingi Romba yang telah diletakkan di tengah bangunan.
Di awal tujuh lelaki Belian tersebut berjalan perlahan, tetapi lama kelamaan berjalan semakin cepat.
Dan akhirnya berlari sambil berputar mengelilingi Romba yang terbuat dari bambu yang dibalut janur kuning.
Pada puncaknya, para Belian sesekali menaiki Romba yang berputar.
Sejarah Erau
Pesta Adat Erau merupakan satu dari sekian festival budaya tertua di Nusantara.
Pesta Adat Erau sudah berlangsung turun temurun di Kesultanan Kutai, setiap tahunnya.
Erau berasal dari Bahasa Melayu Kutai Eroh.
Memiliki arti keramaian, berpesta.
Atau karib disebut pesta rakyat.
Bagi Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Erau merupakan agenda sakral.
Mulanya, Pesta Adat Erau digelar selama 40 hari 40 malam.
Di era modern, Pesta Adat Erau digelar selama sepekan nonstop.
Pesta Adat Erau sejatinya merupakan ungkap rasa syukur atas limpahan hasil bumi yang didapat rakyat Kutai.
Dalam kesempatan tersebut, Kesultanan Kutai menjamu rakyatnya dalam jamuan pesta dan sajian.
