ISIS Dinilai Tak Punya Kemampuan Lagi Merekrut Anggota Pembom Bunuh Diri, Gantinya Sapi

insiden itu menunjukkan bahwa kelompok itu telah kehilangan kemampuan untuk merekrut anggota muda dan calon pembom bunuh diri.

Editor: Mathias Masan Ola
(SHUTTERSTOCK)
Seekor sapi berjalan di jalanan di tengah kota di Irak. 

TRIBUNKALTIM.CO, BAGHDAD - Tak ada rotan akar pun jadi. Pepatah yang tepat menggambarkan betapa lemahnya kondisi organisasi teroris itu saat ini.

Kehabisan anggota untuk melancarkan serangan bom bunuh diri, sapilah penggantinya.

Kelompok teroris ISIS menggunakan sapi yang diikat dengan bahan peledak

untuk melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan Irak.

Dua ekor sapi diikat dengan sabuk bahan peledak dan dibiarkan berjalan menuju pos pemeriksaan militer

di Provinsi Diyala ketika tentara Irak melepaskan tembakan kemudian meledakkannya.

Satu orang warga sipil tewas akibat serangan yang gagal pada Minggu (1/9/2019) lalu itu,

menurut laporan di situs Rudaw, dikutip Fox News.

Menurut pejabat lokal Sadiq Husseini, insiden itu menunjukkan bahwa

kelompok itu telah kehilangan kemampuan untuk merekrut anggota muda dan calon pembom bunuh diri.

"Insiden itu menunjukkan kelompok tersebut telah kehilangan kemampuan untuk merekrut orang-orang muda

dan calon pembom bunuh diri,

sebagai gantinya mereka menggunakan ternak," ujar Husseini.

Provinsi Diyala menjadi rumah bagi suku Kurdi, Sunni, dan Syiah,

serta menjadi pusat perselisihan antara pemerintah daerah Kurdistan dan Irak,

dengan kedua pihak mengklaim kepemilikan.

ISIS mengambil keuntungan dari perselisihan ini dan berupaya membangun kembali kelompoknya

setelah kehilangan sebagian besar wilayah yang sempat mereka kuasai di bawah kekhalifahan.

Di bagian selatan provinsi itu, ISIS menguasai zona dukungan yang tahan lama dan meningkatkan serangannya terhadap pasukan keamanan,

tokoh suku setempat, dan situs komersial, menurut Institut Studi Perang.

Upaya menggunakan ternak untuk melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan mungkin merupakan yang pertama kali digunakan ISIS,

namun taktik serupa pernah digunakan kelompok militan sebelumnya.

Pada November 2003, lebih dari selusin roket dilaporkan ditembakkan dari sebuah gerobak

yang ditarik keledai dan menghantam menteri perminyakan Irak,

serta dua hotel di pusat kota Baghdad, menurut CBS News.

"Kita telah menemui banyak insiden di mana mereka menggunakan taktik berteknologi rendah semacam ini."

"Terkadang kami bisa menghentikannya dan sekali waktu serangan mereka berhasil," kata Brigadir Jenderal Mark Kimmit, wakil kepala operasi AS di Irak, pada saat itu.

Badan penelitian nonprofit, Action on Armed Violence, yang berbasis di London,

telah mencatat setidaknya enam insiden serangan menggunakan "perangkat peledak improvisasi" (IED)

yang dibawa menggunakan keledai, sejak 2010, dan menewaskan hingga 14 orang.

Seluruh insiden terjadi di Pakistan dan Afghanistan.

ISIS juga diketahui pernah setidaknya satu kali menggunakan produk susu untuk menyelundupkan bahan peledak.

Kelompok militan itu menyelundupkan bahan peledak dari Suriah menggunakan ember keju untuk digunakan dalam serangan terhadap

tempat-tempat ibadah, target militer, dan pertemuan.

Namun rencana serangan itu dapat digagalkan setelah dilakukannya operasi pengawasan oleh polisi selama 10 bulan untuk mengungkap plotnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tak Hanya Pakai Anggota Manusia, ISIS Kini Gunakan Sapi untuk Serangan Bom"

Baca Juga;

Disebut Farhat Abbas Bau Pesing, Begini Kesaksian Vanessa Angel Soal Aroma Tubuh Hotman Paris

Moeldoko Gantikan Wiranto, Ahok jadi Menpan RB, Daftar Terbaru Calon Menteri Jokowi yang Mengemuka

Daftar Diskon Tarif Lion Air di Hari Pelanggan, Mulai dari Rp354 ribu untuk Sekali Jalan

BREAKING NEWS Terdengar 2 Kali Ledakan di Sambaliung, Disusul Tugboat Terbakar Keluar Asap Hitam

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved