Kisah Perjalanan Mobil Esemka, Disebut Fadli Zon Monumen Kebohongan Sampai Disindir Timses Prabowo

lika-liku perjalanan mobil Esemka yang baru saja diresmikan Joko Widodo, sempat disebut bohong

Biro Pers Presiden / Agus Susanto
Jokowi saat peresmian mobil Esemka 

Fadli Zon juga ikut menyebut mobil Esemka adalah monumen kebohongan.

Kala itu, Fadli Zon sedang menanggapi terkait kabar tujuh kontainer surat suara yang tercoblos.

“Coba kita lihat yang bohong siapa, menurut saya mobil Esemka itu lebih pantas menjadi monumen kebohongan nasional,” ujar Fadli usai menghadiri penghargaan 212 Award di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (4/1/2019).

Fadli menegaskan bahwa menakar tingkat kebohongan harus dilihat dari besarnya dampak kebohongan itu atas kebijakan kepada rakyat.

Dan menurutnya isu mobil Esemka menjadi mobil nasional yang belum terealisasi itu lebih signifikan dibandingkan isu tujuh kontainer surat suara. (Artikel selengkapnya >>> )

Kekhawatiran Fadli Zon masih berlanjut saat Jokowi mencanangkan pemindahan Ibu Kota.

Fadli Zon khawatir, wacana pemindahan Ibu Kota ini akan berakhir seperti mobil Esemka yang menurut Fadli tak terealisasi sampai hari ini.

"Yang saya khawatirkan seperti mobil Esemka saat itu, tidak pernah kejadian," tegas Fadli Zon. 

Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menjadi narasumber pada diskusi polemik bertemakan Freeport Bikin Repot di Jakarta Pusat, Sabtu (21/11/2015). Diskusi mingguan ini membahas polemik dugaan Ketua DPR RI Setya Novanto mencatut nama presiden dan wapres untuk meminta saham Freeport.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

3. Timses Prabowo-Sandiaga

Senada dengan lainnya, Tim sukses (timses) Prabowo-Sandiaga Muhammad Kholid mengkhawatirkan mobil Esemka yang digagas calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo hanyalah harapan palsu belaka.

"Masyarakat ingin tahu soal Esemka, jangan-jangan php (pemberi harapan palsu, red) lagi," ucap Muhammad Kholid dikutip TribunJakarta.com, pada Selasa (23/10/2018). (Artikel selengkapnya >>> )

4. Pakar Otomotif, Ridwan Hanif

Pakar Otomotif, Ridwan Hanif mengatakan, Indonesia tidak perlu minder jika tidak memiliki mobil nasional.

Hal itu disampaikan oleh Ridwan di Apa Kabar Indonesia Pagi dalam tema Lika-Liku Mobil Esemka, Senin (22/10/2018).

Sebab, kata dia, akan sulit untuk mengejar industri otomotif sebab mobil dari pabrikan Jepang dan Jerman sudah terlalu maju

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved