Pemprov Kaltim Catat Ada 210 Titik Ruas Jalannya yang Alami Kerusakan, Digunakan Perusahaan Sawit

Tercatat ada 210 titik jalan rusak, rawan longsor di sepanjang ruas jalan provinsi di Kalimantan Timur

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Ho/Budi warga Kecamatan Sambaliung
Cara warga Berau mengkritis pemerintah terhadap kondisi jalan yang rusak. Melalui karya foto, warga mengkritik pemerintah yang dinilai kurang tanggap dalam memperbaiki ruas jalan yang rusak menuju wilayah pesisir. 

TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Tercatat ada 210 titik jalan rusak, rawan longsor di sepanjang ruas jalan provinsi di Kalimantan Timur.

Kepala Biro (Karo) Ekonomi Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Kaltim, Nazrin mengungkapkan, jalan rusak menjadi sebuah masalah tersendiri bagi seluruh masyarakat Kaltim.

"Selalu kita lakukan koordinasi dengan seluruh instansi terkait untuk dapat menyelesaikan persoalan ini.

Terlebih, kalau sudah memasuki bulan Ramadhan, maka secara intens kita bicara hal ini," ujarnya saat diwawancara awak Tribunkaltim.co, pada Minggu (8/9/2019), sore.

"Mulai dari ketersediaan kebutuhan barang pokok, sampai di titik-titik mana jalan maupun jemnbatan yang rusak kita bicarakan dalam pertemuan tersebut.

Ini memang menjadi masalah tersendiri bagi kita dan masyarakat Kaltim pada umumnya," lanjutnya menjelaskan.

Telah diinventarisir, disampaikan Nazrin, soal jumlah titik jalan rusak dan jembatan rusak.

Namun, sampai saat ini, dibeberkan olehnya, persoalan pendistribusian sembako masyarakat dapat diselesaikan oleh Pemprov Kaltim.

"Dan sudah barang tentu pula, dengan di inventarisirnya jembatan maupun jalan rusak di Kaltim ini akan menjadi prioritas Pemprov kaltim agar bisa dituntaskan.

Alhamdulillah, tidak pernah kita sampai mendistribusikan sembako sampai menggunakan helikopter atau transportasi udara lainnya," paparnya.

Meskipun masih banyak jalan rusak, disampaikan Nazrin, untuk menuju lokasi pendistribusian kebutuhan barang pokok masih dapat dilalui menggunakan jalur darat maupun jalur sungai.

"Persoalan pangan memang menjadi sumber inflasi terbesar kita.

Misalnya saja, jalan sudah baik tapi bahan bakar di sana juga mahal dan sulit didapat maka akan menjadi masalah keterlambatan pendistribusian sembako.

Dan sudah barang tentu pula, harga akan barang akan menjadi mahal," tuturnya.

Stok sembako pun, dikatakan Nazrin, menjadi sebuah perhatian khusus bagi Pemprov Kaltim.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved