Tokoh Kalimantan jadi Menteri Jokowi, Rektor Universitas Borneo Tarakan: Kenapa Tidak?
Rektor Universitas Borneo Tarakan, Adri Patton juga ingin ada tokoh dari Kalimantan Utara yang masuk Kabinet Jokowi-Maruf.
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Rektor Universitas Borneo Tarakan atau UBT, Prof Adri Patton ikut mendukung jika ada tokoh Kalimantan Utara bertengger di jajaran kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Walau enggan menyebut nama, Adri Patton mengakui banyak tokoh Kalimantan yang memiliki peluang menjadi pembantu Presiden dan Wakil Presiden.
"Kita lihat dari Papua saat ini ada Bu Menteri Yohana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Jadi silakan saja dari masyarakat atau dari parpol mengajukan," sebut Adri Patton kepada Tribunkaltim.co, Minggu (8/9/2019).
Walau demikian, keputusan pengangkatan menteri lanjutnya adalah hak prerogatif Presiden Jokowi yang harus dihormati semua pihak.
Menurut Adri Patton, menteri dari kalangan profesional maupun dari kalangan partai politik koalisi juga memiliki kans yang sama.
"Dan kita harus kembalikan bahwa tokoh Kalimantan yang jadi menteri adalah yang memiliki bobot, prestasi, kredibilitas, dan kemampuan.
Jadi why not, kalau syarat itu sudah dimiliki," sebutnya.
Adri Patton menegaskan, dalam sistem demokrasi yang multipartai, sebetulnya tidak dikenal sistem balas budi.
Jadi pada prinsipnya, pengangkatan pembantu presiden didasarkan pada profesionalisme dan proporsinal.
"Tetapi bagaimana pun juga peta koalisi adalah koalisi partai besar saat Pilpres kemarin.
Otomatis dari partai akan muncul untuk membantu Presiden menjalankan tugasnya, dan presiden akan melihat itu," ujarnya.
"Akan tetapi saya meyakini Presiden Jokowi akan memilih dan mengutamakan orang-orang profesional.
Sehingga saya yakin, apakah nanti menterinya kader partai atau non-partai pastilah pak Jokowi akan mengangkat yang terbaik," sebutnya.
Irianto Lambrie Ingin Tokoh Kalimantan
