Berita Berau Terkini

Jalani Terapi Hormon, Rahmadi Manusia Tertinggi di Berau Butuh Biaya Rp 9 Juta Sekali Suntik

Rahmadi manusia tertinggi di Berau, Kalimantan Timur ini, ternyata sedang menjalani perawatan mengidap Tumor otak.

Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.Co/Geafry Necolsen
Rahmadi ketika diajak berfoto bersama anggota TNI yang bertugas di Kabupaten Berau. Tampak postur tubuh Rahmadi yang begitu besar, sehingga para prajurit itu harus mendongak ke atas untuk melihat wajah Rahmadi. 

Meski bertubuh tinggi besar, namun kenyataannya kondisi fisik Rahmadi memprihantinkan.

Putra dari pasangan suami istri, Tongat dan Hotma Matpina ini ternyata sudah sering sakit-sakitan sejak lima tahun belakangan ini.

Rahmadi juga kesulitan bergerak. Menurut orangtuanya, Rahmadi pernah dibawa ke dokter untuk pemeriksaan kesehatan.

Menurut diagnosa, Rahmadi mengalami kelainan hormon dan juga pengeroposan tulang belakang, yang menyebabkan dirinya tidak leluasa bergerak.

Wabup Agus Tantomo bersama Istri Fika Yuliana berfoto bersama Rahmadi, yang memiliki tinggi badan mencapai 2,2 meter.
Wabup Agus Tantomo bersama Istri Fika Yuliana berfoto bersama Rahmadi, yang memiliki tinggi badan mencapai 2,2 meter. (TRIBUN KALTIM / GEAFRY NECOLSEN)

Karena itu, selain memberikan bantuan, Agus Tantomo juga meminta agar pihak keluarga membawa Rahmadi untuk melakukan periksaan kesehatan.

“Saya sudah minta untuk dilakukan pemeriksaan ulang terhadap kesehatannya,” ungkap Wabup.

Jika hasil pemeriksaan kesehatan merekomendasikan Rahmadi dirujuk ke rumah sakit lain untuk mendapat perawatan, Agus Tantomo bersama Berau Marine Community berkomitmen untuk membantu memberangkatkan Rahmadi menjalani pemeriksaan.

“Tadi sudah dihubungi rumah sakit di Balikpapan sudah ada yang bisa menangani untuk operasi hormon di sana,” ungkapnya.

Agus Tantomo berharap Rahmadi yang baru berusia 22 tahun itu tidak terhambat menjalankan aktivitas karena kondisi tubuhnya yang besar.

“Kita berharap Rahmadi selalu sehat dan beraktivitas seperti pemuda lainnya. Makanya pemeriksaan kesehatan penting dilakukan untuk memastikan Rahmadi sehat,” kata Agus.

Ibunda Rahmadi, Matpina menuturkan, putranya itu memilih berhenti sekolah sejak kelas 3 SMP.

“Karena dia malu, sekolah tidak pakai sepatu. Ukuran sepatunya 48, beli di mana sepatu ukuran segitu?” ujarnya. Karena berhenti sekolah, dan kesulitan untuk beraktivitas, praktis Rahmadi lebih banyak tinggal di rumah. Sesekali membantu ayahnya di kebun.

“Tapi kalau sudah di kebun, dia (Rahmadi) lebih memilih tidur di kebun karena kesulitan pulang ke rumah. Padahal jarak dari rumah ke kebun sebenarnya dekat,” ungkapnya.

Matpina berterima kasih kepada masyarakat Berau, terutama Wakil Bupati Agus Tantomo dan komunitas Berau Marine, yang telah bersedia membantu pemeriksaan dan perawatan kesehatan Rahmadi. 

(Tribunkaltim.co)

TONTON JUGA:

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved