Dibayar Pakai 5 Kg Tomat hingga Kasus Susno Duadji, Sekilas Pimpinan KPK Baru Lili Pintauli Siregar
Lili Pintauli Siregar menjadi salah satu dari 5 nama yang diputuskan Komisi III DPR RI menjadi Pimpinan KPK yang baru.
TRIBUNKALTIM.CO - Lili Pintauli Siregar menjadi salah satu dari 5 nama yang diputuskan Komisi III DPR RI menjadi Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang baru.
Selain Lili Pintauli Siregar, juga ada Nawawi Pomolango, Nurul Ghufron, Firli Bahuri dan Alexander Marwata dengan Firli Bahuri sebagai ketua.
Sebelumnya, Lili Pintauli Siregar adalah advokat yang masuk daftar Capim KPK periode 2019-2023.
Lili Pintauli Siregar pernah mengemban amanah sebagai pimpinan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) selama dua periode pada 2008-2013 dan 2013-2018.
Lili Pintauli Siregar lahir di Tanjung Pandan, Bangka Belitung pada 9 Februari 1966 dan berdarah Batak.
Pada 1991, Lili Pintauli Siregar menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).
Awalnya Lili Pintauli Siregar menjadi sorotan, karena kekakayaannya paling kecil di antara pimpinan KPK terpilih lainnya.
Dilansir dari Kompas.com, calon pimpinan KPK Lili Pintauli Siregar mengklarifikasi jumlah kekayaan yang dipublikasikan, yakni sebesar Rp 70 juta.
Ia mengoreksi bahwa jumlah kekayaan yang ia miliki sebenarnya mencapai Rp 700an juta.
Lili mengaku ada kesalahan dalam memasukkan data saat menyerahkan LHKPN ke KPK.
"Sebetulnya ini 700 juta. Jadi nolnya tambah satu. Kemarin sudah saya revisi, tidak terkoreksi dengan LHKPN di KPK," ujar Lili saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Diketahui, jumlah kekayaan yang paling besar dimiliki oleh Irjen (Pol) Firli Bahuri, yakni Rp 18,2 miliar.
Lili merupakan mantan Wakil Ketua LPSK dan berlatarbelakang advokat.
Wanita kelahiran Bangka Belitung ini menyelesaikan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).
Soal harta kekayaannya yang terbilang kecil dibandingkan capim KPK lainnya, ia mengatakan bahwa hampir seluruh kekayaannya itu didapatkan ketika menjadi advokat.