Berita Balikpapan Terkini

Alat Pendeteksi Kualitas Udara Balikpapan Tak Berfungsi, Begini Reaksi Dinas Lingkungan Hidup

Alat Pendeteksi Kualitas Udara Balikpapan Tak Berfungsi, Begini Reaksi Dinas Lingkungan Hidup, melalui Kepala DLH Balikpapan, Suryanto

Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
Tribunkaltim.co/ Jino Prayudi
Kondisi Alat Pendeteksi Udara di Jalan Jenderal Sudirman depan Plaza Balikpapan, Sabtu (15/9/2019) 

Ia menjelaskan pihaknya saat ini masih mengkaji rencana untuk membeli alat pendeteksi kualitas udara yang baru pada tahun 2020 mendatang.

Rencananya, DLH Kota Balikpapan akan mengajukan 5 unit alat pendeteksi kualitas udara baru yang akan dipasang di sejumlah titik.

Untuk mengantisipasi kejadian sebelumnya, pihaknya berencana menggunakan alat dalam negeri.

Tujuannya saat kerusakan nanti para mekanik akan lebih mudah dalam melakukan perbaikan.

Selain itu ketersediaan suku cadang yang ada dan juga harga suku cadang lebih terjangkau.

"Kami sekarang sedang menjajaki untuk membeli produk dalam negeri saja, agar mudah perbaikan dan sparepartnya," tutur Suryanto.

Menurut Suryanto, daya tahan tubuh manusia berbeda-beda, sehingga harus tetap waspada ketika terjadi kabut asap agar tidak berdampak buruk pada kesehatan.

"Sensitivitas tubuh manusia beda, ada orang yang kena sedikit sudah batuk, bagusnya sih pakai masker untuk mencegah," ucap Suryanto.

Berdasarkan hasil pemeriksaan di Unilab, Data Indeks Standar Pencemar Udara Kota Balikpapan tanggal 11 September 2019 adalah sedang pada angka 53, dengan parameter PM2,5.

Hal tersebut sesuai Kepmen LH Nomor 45 Tahun 1997 tentang Indeks Standar Pencemar Udara, dengan kategori Sedang berada pada rentang 51 - 100.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved