Berita Bontang Terkini

SMA Negeri 2 Bontang Protes Menu MBG Basi, Dapur SPPG Dievaluasi

Siswa SMA Negeri 2 Bontang, Kalimantan Timur, dua kali menerima menu yang ditemukan basi alias tidak layak konsumsi.

Penulis: Muhammad Ridwan | Editor: Nisa Zakiyah
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN
MENU MBG BASI - Foto ilustrasi siswa bersiap menikmati MBG di Sekolah SMP Negeri 4 Bontang Barat, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur pada Senin (14/7/2025). (TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDWAN)  

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG – Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bontang jadi sorotan.

Pasalnya, siswa SMA Negeri 2 Bontang, Kalimantan Timur, dua kali menerima menu yang ditemukan basi alias tidak layak konsumsi.

Kepala SMA Negeri 2 Bontang, Suyanik membenarkan kasus itu.

Ia menjelaskan pertama terjadi pekan lalu saat menu nasi goreng disajikan untuk para siswa.

Baca juga: Wanita Paruh Baya di Bontang Ditangkap Polisi karena Simpan Sabu 1,36 Gram

Saat dibuka aroma tak sedap muncul dari timun yang busuk hingga bercampur dengan nasi dan membuatnya berair.

Kasus serupa terulang pada Kamis (2/10/2025) dengan menu batagor.

Akibatnya, para pelajar enggan menyantap hidangan tersebut dan memilih mengembalikannya ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

“Kami sudah lapor, agar menu berbahan sayuran yang mudah busuk sebaiknya dihindari,” jelas Suyanik, Jumat (3/10/2025).

Baca juga: PDAM Tirta Taman Hentikan Distribusi Air 24 Jam, 3 Wilayah di Bontang Berpotensi Terdampak

Meski begitu, Suyanik memastikan tidak semua makanan bermasalah. Sebagian menu tetap segar dan dikonsumsi siswa.

Ia pun mengingatkan para pelajar agar lebih mawas diri dalam memilih makanan untuk menghindari masalah kesehatan.

Tanggapan Kepala SPPG Bontang

Menanggapi laporan tersebut, Kepala Regional SPPG Bontang, Surya Dwi Saputra, membenarkan adanya temuan makanan basi di SMA Negeri 2.

Baca juga: 1.443 Tenaga Honorer di Bontang Resmi Naik Status Jadi PPPK Paruh Waktu

Sekolah itu diketahui mendapat suplai makanan dari dapur Bontang Utara 03 di HOP 6.

“Memang ada menu nasi goreng yang basi. Saat ini dapur terkait sedang kami evaluasi, baik pemilihan menu maupun cara pengolahannya,” kata Surya.

Ia menegaskan, evaluasi menyeluruh akan dilakukan agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

“Kami juga memberikan pemahaman kepada siswa agar lebih cermat sebelum mengonsumsi makanan,” pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved