Kabut Asap Masih Tebal, Sebagian Nelayan di Tarakan Tetap Melaut, Diimbau Wajib Pakai Pelampung

Sejumlah nelayan di Tarakan memilih untuk tidak melaut karena sejak pagi hingga siang hari kabut asap masih cukup tebal

Editor: Doan Pardede
IST
Akibat Kabut asap yang masih menebal beberapa perahu nelayan ada yang lebih memilih bersandar di Pelabuhan Malundung, Minggu (15/9/2019). 

2. Jalan Pelita 4, Sambutan. Pukul 15.25 Wita

3. Makroman, Sambutan. Pukul 17.35 Wita

4. Pampang, RT 5, Samarinda Utara. Pukul 15.20 Wita

5. Jalan Irigasi, Palaran. Pukul 17.20 Wita

6. Jalan Lubuk Sawah, Perum Permata 4, Samarinda Utara. Pukul 16.45 Wita

Bahkan, kebakaran lahan di kawasan Pampang, lokasinya tidak jauh dari bandara APT Pranoto, Samarinda.

Namun demikian, tidak ada penanganan di lokasi kebakaran lahan tersebut.

Dikonfirmasi mengenai penanganan kebakaran lahan yang terjadi, Plh Kasi Ops Pemadaman dan Investigasi Damkar Samarinda, Sunardi Siman menerangkan, pihaknya mempriotiskan penanganan kebakaran lahan yang dekat dengan permukiman.

KEBAKARAN LAHAN - Lokasi kebakaran lahan di sekitar Pampang, Samarinda Utara. Lokasinya tidak jauh dari bandara APT Pranoto, Samarinda, Minggu (15/9/2019).
KEBAKARAN LAHAN - Lokasi kebakaran lahan di sekitar Pampang, Samarinda Utara. Lokasinya tidak jauh dari bandara APT Pranoto, Samarinda, Minggu (15/9/2019). (Tribunkaltim.co/ Christoper Desmawangga)

Dirinya menegaskan, pihaknya telah mendatangi lokasi kebakaran lahan di sekitar Pampang, namun karena keterbatasan alat, serta tidak adanya akses mendekati titik api, ditambah dengan jauh dari permukiman, membuat pihaknya kembali dan melakukan penanganan di lokasi lain.

"Kita sudah ke sana, infonya itu masuk ke Sei Bawang, itu wilayahnya Kutai Kartanegara, dan itu masih jauh permukiman, terlebih di kota juga ada kebakaran," ucapnya, Minggu (15/9/2019).

"Tidak bisa kita semprot, cukup jauh titiknya. Tidak bisa apa-apa kita, selang tidak sampai, akses juga tidak ada," sambungnya.

Dia mengaku, kebakaran lahan yang terjadi di Samarinda cukup banyak dan sering terjadi. Hal itulah yang membuat pihaknya memprioritaskan penanganan yang dekat permukiman.

Selain terbatasnya peralatan, pihaknya juga kesulitan suplai air, mengingat saat ini sedang terjadi musim kemarau.

"Air juga kita kesulitan, saat ini kan musim kemarau," tuturnya.

Sementara itu, hingga pukul 18.05 Wita, kebakaran lahan yang terjadi disekitar Pampang, tidak jauh dengan bandara APT Pranoto masih belum juga padam. Bahkan, kobaran api semakin meluas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved