Lagi, Seekor Penyu Sangkut di Jaring Nelayan Manggar Balikpapan, Begini Kondisinya

Seekor penyu betina secara tidak sengaja masuk ke dalam jaring nelayan di kelurahan Manggar, kecamatan Balikpapan Timur, Minggu (15/9/2019)

Editor: Doan Pardede
Foto / HO Polairut Polda Kaltim Taufik Ismail
Nelayan Manggar, Balikpapan Timur memperlihatkan seekor penyu betina yang tak sengaja masuk kedalam jaringnya saat melaut di perairan Manggar. 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Seekor penyu berjenis kelamin betina secara tidak sengaja masuk ke dalam jaring nelayan di kelurahan Manggar, kecamatan Balikpapan Timur, Minggu (15/9/2019).

Para nelayan menyebutkan, hewan mamalia laut bernama latin Marine Turtle tersebut sudah sering kali ditemukan di wilayah pantai manggar dan selalu masuk ke dalam jaring nelayan secara tidak sengaja.

Penyu tersebut ditemukan sekira pukul 10:00 Wita oleh nelayan Manggar bernama Jureh (45) saat melaut di perairan Manggar.

"Sudah sering masuk di jaring kita kalau kita melaut, ketahuan dia kalau ada penyu yang nyangkut. Tadi saya sempat bawa naik di perahu terus saya hubungi pihak berwajib lalu kita lepaskan kembali," katanya

Mamalia laut tersebut akhirnya dilepaskan kembali ke habitatnya setelah dilaporkan kepada pihak kepolisian dari Polairut Polda Kaltim serta instansi terkait lainnya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, mama laut tersebut diketahui berjenis kelamin betina dan memiliki bobot berat badan sekira 21 Kg, Panjang kerapas 57 cm, panjang sampai kepala 78 cm, dan lebar kerapas 58 cm.

Setelah diambil data, kemudian penyu tesebut dilepas-liarkan kembali di sungai Manggar

Bukan kejadian pertama

Seekor penyu lekang terjerat di perairan Pantai Manggar, Sabtu (31/8/2019) siang.

Penyu tersebut secara tidak sengaja terjerat di kapal nelayan milik Yanto.

Dari informasi yang didapat Ipung, pemerhati lingkungan yang juga tinggal di area Manggar, Balikpapan Timur, penyu lekang ini didapat oleh nelayan bernama Yanto.

Ia rencananya akan pergi melaut. Namun saat pergi ke laut dan menyebar jala di laut, ternyata seekor penyu lekang terperangkap di jaring ikan miliknya.

Sontak saja Yanto melaporkan hal tersebut ke dirinya dan diteruskan ke polair untuk didata lebih lanjut.

"Tadi ketangkap sekitar jam dua," kata Ipung.

Langsung saja ia menelpon pihak polair yang berada tak jauh dari lokasi tersebut.

Hingga berita ini diturunkan polisi memeriksa berat badan, panjang badan dan jenis kelamin satwa tersebut.

Informasi terkini, penyu Lekang sudah dilepaskan di perairan Balikpapan Sabtu sore.

Dikutip dari berbagai sumber, Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), disebut juga olive ridley sea turtle dalam bahasa Inggris merupakan spesies penyu yang hidup di perairan tropis dan subtropis yang berperairan dangkal.

Penyu lekang ditemukan bertelur di Samudra Hindia, Samudra Pasifik, dan pantai di pulau-pulau besar.

Bentuk tubuh penyu lekang tidak mengalami perubahan dengan bentuk nenek moyangnya 100 juta tahun yang lalu berdasarkan temuan fosilnya.

Karapas penyu berfungsi untuk melindunginya dari faktor lingkungan.

Kulit penyu lebih ringan dibandingkan kura-kura sehingga mereka begerak lebih cepat.

Daya apung air mengurangi berat cangkang penyu sehingga hewan ini tidak keberatan membawa cangkangnya saat berenang di air.

Di Indonesia, penyu lekang disebut juga sebagai penyu abu-abu, penyu bibis, penyu sisik semu, penyu kembang, dan penyu slengkoroh.

Penyu lekang termasuk di antara jenis penyu terkecil, dengan berat 31-43 kg. Warna karapasnya abu-abu kehijauan, tukiknya berwarna abu-abu.

Penyu lekang umumnya bersifat vegetarian atau pemakan lamun.

Penyu Lekang ditemukan oleh nelayan lokal di pesisir laut Manggar, Balikpapan Timur, Sabtu (31/8/2019). Penyu yang masih hidup ini terjerat jaring ikan dari nelayan lokal yang melaut. Penyu saat ini sudah dilepaskan kembali di perairan Balikpapan.
Penyu Lekang ditemukan oleh nelayan lokal di pesisir laut Manggar, Balikpapan Timur, Sabtu (31/8/2019). Penyu yang masih hidup ini terjerat jaring ikan dari nelayan lokal yang melaut. Penyu saat ini sudah dilepaskan kembali di perairan Balikpapan. (HO Alfiansyah)

Terkadang penyu lekang memakan kepiting, gastropoda, cumi-cumi, ubur-ubur dan udang-udangan sehingga penyu ini tergolong sebagai hewan omnivora.

Penyu lekang ditemukan di perairan hangat di wilayah Samudra Pasifik, Hindia, dan Atlantik. Mereka juga ditemukan bertelur di pesisir selatan kepulauan Indonesia, termasuk di pesisir pantai selatan Bali seperti di Pantai Kuta, Pantai Tegal Besar, dan Klungkung.

Di beberapa tempat di India dan Meksiko, penyu ini datang dalam jumlah ribuan untuk bertelur bersama-sama di sebuah pantai, yang disebut dengan arribada.​

Penyu abu-abu melakukan peneluran ataupun bersinggah di kawasan pantai yang terdiri dari butiran pasir hitam.

Butiran pasir hitam memiliki kandungan mineral besi lebih dari 70% atau opac. Pasir besi mengandung sifat magnetis karena terdapat mineral magnelite.

Pasir besi ini ditemukan di pantai selatan Yogyakarta, yaitu Bantul dan Kulon Progo.

Tanaman yang dapat tumbuh di pantai yang mengandung besi antara lain pandan tikar (Pandanus tectorius), cemara laut (Casuarina equisetifolia L), dan ketapang laut (Terminalia mantaly).

Deret Fakta terkait penyu lekang terjerat di perairan Pantai Manggar, Sabtu (31/8/2019) siang.

#1. Jenis/spesies : Penyu Lekang/Olive Ridley Turtle (Lepidochelys olivacea).
#2. Kelamin : betina.
#3. Panjang kerapas : 60 cm.
#4. Panjang sampai kepala : 80 cm.
#5. Lebar kerapas : 63 cm.
#6. Berat : 21,5 kg.

Setelah diambil data, kemudian penyu tsb dilepas-liarkan (di-release) kembali di Manggar.

Posisi air laut sedang pasang.
Koordinat :
S 1'21'29,5236"
E 116'55'38,0784"

Personil di lapangan yg melakukan tindakan/penanganan :
#1. Ipung (Beacon).
#2. Taufik (Polairud Polda Kaltim)
#3. Alfiansyah (warga Trans Manggar)
#4. Hery (Perikanan/DP3).
#5. Lusita (Peneliti S3 Xiamen University).

Penyu yg berhasil diselamatkan (dalam arti msh hidup & di-release) berjumlah 12 ekor di th 2018-2019 (3 jenis : Chelonia mydas, Lepidochelys olivacea & Eretmochelys imbricata).

(*)

Tonton juga:

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved