Banyak Diminati, Ini Plus dan Minusnya Toyota Calya dan Daihatsu Sigra, Terkenal Irit

Dalam tiga tahun kehadirannya, Toyota Calya dan Daihatsu Sigra telah mengisi celah kosong segmen multi purpose vehicle (MPV) di pasar otomotif nasiona

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Toyota Calya dipamerkan saat acara Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, Banten, Sabtu (19/8/2017). Menjelang penutupan GIIAS stan Toyota memberikan potongan harga hingga lima juta rupiah. 

TRIBUNKALTIM.CO - Toyota Calya maupun Daihatsu Sigra menjadi mobil 7 penumpang cukup laris belakangan ini.

Keunggulan irit bahan bakar membuat dua varian ini jadi pilihan bagi mereka yang berusaha di bidang taksi online.

Dilansir dari Kompas.com, dalam tiga tahun kehadirannya, Toyota Calya dan Daihatsu Sigra telah mengisi celah kosong segmen multi purpose vehicle (MPV) di pasar otomotif nasional.

Bermain di rentang harga Rp 150 jutaan ke bawah, duet Toyota Calya, Daihatsu Sigra ini menjadi alternatif bagi konsumen yang mencari mobil tujuh penumpang.

Jika diperhatikan, mobil murah 7-penumpang ini amat diminati masyarakat.

Terutama bagi para pengemudi taksi online, ataupun para keluarga muda yang baru memiliki anak.

Tak heran, Toyota Calya dan Daihatsu Sigra ini amat mudah terlihat di jalanan.

“Pemiliknya sebetulnya beragam, tapi memang cukup banyak yang dipakai untuk taksi online.

Biasanya alasannya karena mesin bandel dan irit BBM,” ucap Sapto Prayitno, Ketua Umum Komunitas Toyota Calya Indonesia (KTCI).

Sapto juga mengatakan, sejak memakai Toyota Calya pada 2016, dia belum menemukan masalah berarti yang sampai menghambat mobilitasnya.

Bahkan sudah berencana meminang Toyota Calya facelift dalam waktu dekat.

Pengalamannya melakukan touring ke beberapa kota di Indonesia, membuat dia yakin akan kembali membeli lagi mobil ini.

Satu hal yang membuatnya takjub, yaitu kombinasi tenaga, daya tahan, serta efisiensi dari mesin 1.200 cc bertenaga 86 dk dan torsi 108 Nm yang diusung Toyota Calya dan Daihatsu Sigra.

“Saya ini termasuk konsumen yang puas dengan Toyota Calya.

Makanya ketika mau keluar model terbarunya, saya langsung berniat memesan lagi,” sambungnya kepada Kompas.com , Minggu (15/9/2019).

Meski begitu, dia tak menampik melakukan beberapa ubahan agar lebih fungsional.

Salah satunya mengganti per roda belakang yang terkenal ‘ambles’ waktu baru-baru muncul.

“Modifikasi mobil tidak begitu banyak, salah satunya per belakang.

Bentuk wujud Toyota Calya terbaru beredar di dunia media sosial
Bentuk wujud Toyota Calya terbaru beredar di dunia media sosial (Kolase Tribunkaltim.co)

Wujud Toyota Calya Anyar Bocor di Media Sosial Bakal Diluncurkan, Ini Daftar Harga Mobil Murah

Perbandingan Mobil Esemka Bima dengan Daihatsu Grand Max, Harga tak Terpaut Jauh

Daihatsu Merasa Pesimis, Mobil Listrik Masih Belum Mampu Menyengat Pasar Otomotif Indonesia

Alasannya karena saya juga ganti pelek 17 inci, jadi biar tidak ambles dan tidak mentok saja,” kata dia.

“Soal ambles itu menurut saya tergantung ya, kalau dimuati tujuh penumpang dewasa tentu wajar saja.

Tapi tidak menurunkan performanya sih,” ucap Sapto.

Selain itu, waktu awal-awal kemunculannya juga pernah ada isu soal kaca belakang Toyota Calya dan Daihatsu Sigra yang pecah sendiri.

Rumors ini ramai di media sosial sekitar pertengahan 2017.

Namun memang sudah tak terdengar lagi sampai sekarang.

Daihatsu Sigra, kendaraan keluarga yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.
Daihatsu Sigra, kendaraan keluarga yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia. (TRIBUN KALTIM/MARTINUS WIKAN)

Anjar Rosjadi, Technical Service Division Head PT Astra Daihatsu Motor (ADM), dalam sebuah kesempatan membenarkan bahwa pihaknya pernah menerima laporan kejadian itu.

Menurutnya masalahnya sudah selesai, karena mobil korban masih dalam garansi dan langsung diperbaiki di bengkel resmi secara gratis.

Anjar juga menjamin, bahwa segala proses dari awal produksi hingga pengiriman mobil sesuai prosedur.

Begitu juga ketika kaca saat dikirim dari supplier, yang menurutnya dilakukan secara baik.

“Kaca pecah itu awalnya karena ada initial crack, bagaimana initial crack timbul ada dua kemungkinan.

Apakah bersumber dari faktor eksternal atau internal,” jelas Anjar. (*)

TONTON JUGA:

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved