Darurat Kabut Asap
Januari Sampai 17 September 2019, Walikota Balikpapan Ungkap Penderita ISPA Sampai 3 Ribu Lebih
Ini kabut asap segera berakhir dan tidak menggangu transportasi yang ada," ujar Walikota Balikpapan Rizal Effendi.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Dalam upacara hari Perhubungan Nasional tahun 2019 di halaman kantor Walikota Balikpapan, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur pada Selasa (17/9/2019) pagi.
Nah, Walikota Balikpapan Rizal Effendi memberikan pidato dalam upacara tersebut.
Saat itu, Walikota Balikpapan Rizal Effendi singgung soal penyakit pernapasan yang saat ini pun Kalimantan Timur didera, dikepung kabut asap dari kegiatan kebakaran hutan dan lahan atau kahutla.
Kondisi penderita penyakit pernapasan atau ISPA di Kota Balikpapan bisa dibilang cukup besar.
Dia memberkan kepada seluruh peserta upacara di halaman kantor Walikota Balikpapan.
Selama Januari sampai September 2019 sekitar 3000 penderita ISPA di Kota Balikpapan.
Kecamatan Balikpapan Timur, Utara, dan Barat yang diklaim masyarakatnya lebih banyak terjangkit ISPA.
"Ini kabut asap segera berakhir dan tidak menggangu transportasi yang ada," ujar Walikota Balikpapan Rizal Effendi.
Setelah berikan pidato upacara Hari Perhubungan Nasional Tahun 2019 ditutup dengan pembacaan doa.
Tidak ketinggalan juga dilakukan pemberian secara simbolis masker dari beberapa perusahaan.
Sehari sebelumnya, di tempat terpisah, ada jamaah haji asal Tarakan tertahan di Balikpapan.
Lantaran kabut asap di Tarakan membuat penerbangan ke kota di Provinsi Kalimantan Utara tersebut tak bisa didarati oleh pesawat.
Para jamaah haji Tarakan ini akan diterbangkan dari Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, menuju Bandara Juwata di Tarakan pukul 9.45 Wita hingga 10.45 Wita.
Diketahui, sudah sejak Jum'at lalu jamaah haji Tarakan tertahan di Kota Balikpapan.