Darurat Kabut Asap
Januari Sampai 17 September 2019, Walikota Balikpapan Ungkap Penderita ISPA Sampai 3 Ribu Lebih
Ini kabut asap segera berakhir dan tidak menggangu transportasi yang ada," ujar Walikota Balikpapan Rizal Effendi.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
Karena lokasi tujuan mereka tertutup oleh kabut asap.
Sehingga penerbangan harus di cancel beberapa hari ini.
Membaiknya kondisi kabut di Tarakan Selasa pagi membuka kesempatan bagi pihak maskapai untuk melanjutkan jadwal penerbangan yang telah batal ataupun delay.
Dari keterangan bagian customer service Kamila Syara, membenarkan bahwa kondisi kabut asap di Tarakan sudah membaik.
"Untuk keberangkatan Tarakan akan mengikuti jadwal yang sudah ada sambil menunggu informasi lebih lanjut. Namun untuk keberangkatan menuju berau di cancel" ucap Kamila.
Salah seorang jemaah haji Tarakan, Syarifuddin mengaku tidak terlalu mengambil pusing permasalahan kabut asap maupun pembatalan penerbangan yang menimpa para jemaah haji Tarakan.
"Saya sih santai saja, orang kita (jemaah) masih diurus pemerintah, kecuali pemerintah lepas tangan, lagipula ini kan musibah bukan salah siapa-siapa kita tidak bisa pulang.
Yang sabar saja Insya Allah pasti nanti pulang juga," ucap Syarifuddin yang sejak Jum'at di inapkan di Asrama Haji Batakan Balikpapan.
Di papan informasi terlihat dengan jelas jadwal keberangkatan maskapai seperti Garuda, Batik, Maupun Lion untuk Tarakan sudah menerima check in penumpang.
Soal karhutla ini, warga Kota Balikpapan meski sikapi, adanya gaya hidup masyarakat yang masih suka membakar sampah sendiri.
Lembaga Sosial Masyarakat Sentra Program Pemberdayaan dan Kemitraan Lingkungan Hidup atau LSM Stabil Kota Balikpapan, menyatakan, kualitas udara di Kota Balikpapan sudah dianggap tidak sangat bagus, warga masyarakat yang ada di Kota Balikpapan meski patut waspada, hindari banyak keluar ruangan.
Hal ini disampaikan oleh Direktur LSM Stabil Kota Balikpapan, Jufriansyah kepada Tribunkaltim.co melalui sambungan telepon selulernya saluran WhatsApp pada Senin (16/9/2019) pagi.
Ia menjelaskan, kondisi udara Kota Balikapan, Kalimantan Timur menunjukan tidak sehat karena pagi itu harusnya udara bersih sejuh tanpa harus ada asap.
Apalagi kabut kali ini bukan embun pagi atau hawa sejuk tetapi kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan.
"Ada baiknya, warga jangan terlalu banyak beraktivitas di luar ruangan rumah, kalau keluar rumah pakai masker," ujarnya.