Kisah Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Golongan Suami yang Dulu Hidup Dari Gaji Istri

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Kehidupan Walikota Balikpapan Rizal Effendi yang dianggap berwarna, tidak terlepas dari istri tercintanya, Arita. 

Setiap saat, Walikota Balikpapan Rizal Effendi selalu ungkapkan rasa sayang dan bersykurnya memiliki istri yang cinta dan pengertian. 

Keberadan istri bagi Walikota Balikpapan Rizal Effendi sangatlah pokok. 

Bagi dia, istri itu pelangkap. 

Saat ini bisa menjadi kepala daerah di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur tidak terlepas juga dari peran dan pengbadian istri. 

Hal ini diungkapkan oleh Walikota Balikpapan Rizal Effendi di media sosial miliknya Instagram @rrizaleffendi

Disinggung bahwa istrinya itu sangat berperan bagi pria kelahiran Kota Balikpapan ini. 

"Istri saya sangat berpengaruh dalam perjalanan hidup," ungkapnya. 

Hal itu dirinya lengkapi dengan sebuah rekaman foto dalam sebuah panggung yang remang saat dalam sebuah acara pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. 

Kali ini Walikota Balikpapan Rizal Effendi ungkapkan begitu dahsyatnya peran dari istri hingga sampai sekarang masih temani dalam menapak jejak sebagai kepala daerah di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. 

"Selalu setia bersama dalam keadaan baik dan tersulit sekalipun," tulis Walikota Balikpapan Rizal Effendi. 

Tidak hanya itu, Walikota Balikpapan Rizal Effendi pun sempat menegaskan, sosok istrinya begitu hebat, pernah suatu ketika, istrinya pernah menghidupi Walikota Balikpapan Rizal Effendi. 

Entah itu nada bercanda atau serius, tetapi itulah yang diceritakan oleh Walikota Balikpapan Rizal Effendi di media sosialnya.

"Saya ini termasuk dalam golongan suami yang dulu hidup dari gaji istri," tulisnya. 

Untuk lebih lengkapnya, mari simak ungkapan Walikota Balikpapan Rizal Effendi berikut ini: 

Salah satu foto terfavorit saya yang diabadikan oleh @kangpael_ 

Foto ini menggambarkan bagaimana istri saya sangat berpengaruh dalam perjalanan hidup.

Selalu setia bersama dalam keadaan baik dan tersulit sekalipun.

Hehe, saya ini termasuk dalam golongan suami yang dulu hidup dari gaji istri.

Memulai bersama sama dari awal hingga bisa ke medan pengabdian.

Gapapalah siang siang saya posting ini, karena tiba tiba kangen istri.

Selamat beraktifitas warga kota, semangat berjuang untuk kehidupan yang semakin baik.

Saya baru selesai melakukan rapat mingguan dengan seluruh dinas dan staf.

Menyikapi beberapa permasalahan yang terjadi belakangan ini termasuk tindakan kriminalitas di jalanan juga kabut asap.

Akan saya jabarkan di postingan saya selanjutnya.

Persiapkan Diri jadi Warga Ibu Kota RI

Dalam rangka penguatan edukasi dan literasi uang rupiah, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan kembali menggelar Sekolah Peduli Rupiah.

Kali ini dengan tagline Pelajar Pejuang Rupiah.

Peluncuran Sekolah Peduli Rupiah berlangsung di ruang Beruang Madu Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Rabu (11/9/2019).

Pencanangan Sekolah Peduli Rupiah 2019, diikuti kalangan pelajar SMA sederajat sekaligus mendorong peran aktif siswa untuk penguatan rupiah di masyarakat Balikpapan.

"Kegiatan ini, sangat baik diperkarsa Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan.

Tujuannya membangun semangat kepada anak-anak sekolah kita untuk mencintai rupiah.

Karena ini yang sangat dibutuhkan oleh negara ini," kata Walikota Balikpapan Rizal Effendi. 

Selain itu, dengan adanya Sekolah Peduli Rupiah bisa membentuk kepentingan untuk kedaulatan, kepentingan ekonomi dan kepentingan masyarakat sendiri.

"Hal ini sangat positif untuk anak-anak sekolah.

Ini membangun peradapan baru yang sangat baik dilakukan di sekolah-sekolah, salah satunya dengan Sekolah Peduli Rupiah," kata Walikota Balikpapan Rizal Effendi.

Apalagi lanjut, Walikota Balikpapan Rizal Effendi, dalam menyambut ibu kota baru, ia pun mengingatkan kepada anak-anak pelajar Balikpapan untuk ikut sumbangsih, jangan hanya jadi penonton.

"Nanti merasa disisihkan dan dipinggirkan.

Karena itu anak-anak pelajar ini harus menyiapkan diri.

Karena mereka nantinya merupakan generasi yang berperan jika ibu kota baru jadi nanti," kata Rizal Effendi.

Dia pun menyampaikan, pelajar Kota Balikpapan jangan sampai kalah dengan saudara-saudaranya di seluruh daerah.

"Sehingga mereka harus memiliki kapasitas dan kualitas terbaik, untuk menyiapkan masa depan," ucapnya. 

Lebih lanjut Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, dampak dari pemindahan Ibu Kota Negara bakal dirasakan langsung Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.

Menurutnya,  tak hanya arus orang yang meningkatkan, arus komoditas logistik juga kena dampak. Baik untuk pembangunan infranstruktur fisik maupun komoditas kebutuhan lainnya.

"Pelaksanaannya pasti arus orang, arus logistik juga banyak melalui pintu Balikpapan. Baik melalui pelabuhan laut dan udara. Kesibukkan juga terjadi di Balikpapan saat waktu pelaksanaan," ungkap Walikota Balikpapan Rizal Effendi.

Balikpapan bakal berfungsi sebagai kota penyangga Ibu kota baru di Kalimantan Timur.

Melihat bandara dan pelabuhan international yang jadi pintu masuk atau kerap disebut gerbangnya Kalimantan Timur.

"Fungsi Balikpapan tetap tinggi sebagai penyangga ibu kota," kata Walikota Balikpapan Rizal Effendi.

(Tribunkaltim.co/BudiSusilo)