Darurat Kabut Asap

Miss Glam World 2019 Ikut Padamkan Karhutla di PPU, Ratih Terharu Lihat Kegigihan Pemadam

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di lahan gambut wilayah RT 11 dan RT 12, Kelurahan Petung serta RT 03 Desa Giripurwa, Kabupaten PPU.

Editor: Sumarsono
TribunKaltim/Fachmi Rachman
Miss Glam World 2019, Ratih Ayu Syafriza sat meninjau lokasi karhutla di PPU. Selasa, (17/9/2019) 

Namun, karena penerbangan ke Kalteng ditunda akibat kabut asap, dirinya mendarat di Balikpapan dan langsung melakukan peninjauan ke lokasi karhutla PPU yang juga dianggapnya cukup besar terjadi di Kaltim.

Kedatangan Miss Glam World 2019 ini menjadi penyemangat bagi para petugas pemadam setelah selama sembilan hari bergelut dengan asap dan api.

Tak ingin membuang kesempatan, para petugas langsung bergantian meminta foto bersama perempuan berbadan langsing dan tinggi tersebut.

Pelaku Karhutla Akan Ditindak Tegas, Kebakaran Terkendali, Penerbangan Mulai On-Schedule

Polisi Curiga Kebakaran Padam Bisa Muncul Lagi, Jokowi Duga Ada Unsur Kesengajaan Terkait Karhutla

Ismail, salah seorang petugas yang berfoto dengan Miss Glam World 2019, Ratih Ayu Syafriza di lokasi karhutla. Dirinya sangat senang bisa berfoto dengan wanita cantik dan cerdas serta peduli lingkungan.

Dia sempat malu-malu ingin meminta foto dengan Miss Glam World 2019 Ratih Ayu Syafriza. Rekan petugas lain, paham bahwa Ismail ingin sekali berfoto dengan gadis cantik tersebut.

"Cieee, Ismail mau minta foto yaa. Mbak, foto dulu kita," teriak para petugas yang ada di sekitar lokasi kebakaran lahan. Sontak, gadis yang murah senyum ini langsung menghampiri para petugas untuk melakukan sesi foto bersama. "Ayo kita foto bersama," ajaknya.

Beri Semangat
Ratih meninjau langsung lokasi kebakaran lahan gambut di RT 11 dan RT 12, Kelurahan Petung dan RT 03 Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam.

Sesampai di lokasi kebakaran, Ratih sangat terkejut melihat luasan lahan gambut yang terbakar hingga mencapai 110 hektare. Dia mengapresiasi para petugas yang berjibaku memadamkan api dan asap di lahan tersebut.

"Ini baru pertama kalinya saya meninjau langsung di lapangan. Saya sangat terharu atas kegigihan para petugas memadamkan api," ucapnya.

Bahkan, setelah berada di lokasi kebakaran, kondisi nyata tidak sesuai dengan opini yang selama ini ia dengar. Ada segelintir orang yang menyatakan bahwa pemerintah tidak maksimal menangani karhutla.

Diakuinya, masalah utama karhutla kondisi kemarau panjang dan lahan gambut yang memunculkan api dari bawah tanah. Musibah kebakaran hutan dan lahan tetap harus dihadapi. Dirinya sangat mengapresiasi upaya petugas menangani musibah karhutla tersebut.

"Kalau ada yang komentar di luar sana bahwa pemerintah tidak maksimal menangani karhutla. Mungkin dia tidak paham kondisi di lapangan. Jadi, pesan saya untuk teman-teman di luar, jika belum bisa membantu, minimal berikan supportnya. Jangan saling menyalahkan," tutur Ratih.

Pada kesempatan sama Miss Glam World 2019, Ratih Ayu Syafriza minta aparat yang berwajib menindak tegas pelaku pembakaran lahan yang dilakukan secara sengaja untuk membuka lahan atau konversi lahan dengan cara membakar.

Hal itu dikatakan Ratih Ayu Syafriza kepada Tribun, saat meninjau langsung lokasi karhutla di wilayah Penajam Paser Utara (PPU), Selasa, (17/9).

Dikatakan Ratih, berbicara soal hutan, kebakaran dengan luasan satu hektare saja sudah dianggap besar, terlebih saat ini yang terbakar seluas 110 hektare.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved