Ratusan Relawan Berjibaku Selamatkan Satwa dan Pohon Langka di Tahura Lati Petangis
Ratusan relawan siaga bencana datang ke Tahura Lati Petangis untuk selamatkan pohon dan satwa langka dari karhutla di Kabupaten Paser
Bencana karhutla di Kabupaten Paser mengepung Tahura Lati Petangis.
Akibatnya, hewan langka yang selama ini menghuni Tahura Lati Petangis pun terancam punah.
Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kabupaten Paser pun membunyikan alarm waspada punahnya satwa langka.
Berdasarkan pantauan sementara, DLH Kabupaten Paser memerkirakan luas Tahura Lati Petangis yang terbakar paling sedikit mencapai 500 hektare.
DLH Kabupaten Paser bahkan mengundang para pecinta alam dan relawan untuk bersama menyelamatkan satwa langka yang terjebak di kobaran api Tahura Lati Petangis.
DLH Kabupaten Paser pun memfasilitasi para relawan yang bersedia datang dengan transportasi dan akomodasi.
Kabid Pengelolaan Tahura Lati Petangis, DLH Paser Teguh Haryanto, Senin (16/9/2019), sekaligus untuk menyelamatkan satwa langka yang dilindungi.
Seperti Kukang (Slow Loris), Lutung Dahi Putih (Presbytis frontata), Burung Enggang (hornbill) dan rusa sambar (cervus unicolor).
“Sejauh ini kita (Bidang Pengelolaan Tahura) bersama teman-teman security Tahura Lati Petangis bahu membahu memadamkan api yang membakar Tahura.
Dengan tenaga kurang lebih 20 orang, termasuk security, sudah berupaya memadamkan api yang mengepung Tahura,” kata Teguh.
Meski seluruh tenaga sudah dikuras, lanjut Teguh, tapi api tak kunjung padam.
Jika hanya mengandalkan tenaga Bidang Pengelolaan Tahura DLH, maka satwa-satwa yang selama ini berlindung di Tahura terancam punah.
“Satwa-satwa itu telah kehilangan habitatnya karena didesak oleh lahan perkubunan.
Sekarang mereka berlindung di Tahura, tapi tempat mereka berlindung sekarang dikepung api, makanya kami mengajak seluruh pencinta alam dan relawan siaga bencana menyelamatkan Tahura,” ucapnya.
Sementara itu, Kasi Perlindungan Pengawetan dan Pemanfaatan Tahura DLH Paser Syarifuddin mengatakan dari 3.400 hektar luasan Tahura, ada sekitar 500 hektar yang hangus terbakar.