Sudah Diberangkatkan dari Monas, Pemprov Riau Tolak Bantuan Tenaga dari Anies, Alasannya Terungkap

Pemprov Riau menolak bantuan kiriman 65 tenaga pemadam kebakaran dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Editor: Doan Pardede
@aniesbaswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberangkatkan 65 orang yang tergabung dalam unit Satuan Tugas (Satgas) Terpadu untuk membantu menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ke Sumatera dan Kalimantan. Tetapi, bantuan itu ditolak Pemprov Riau. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemprov Riau menolak bantuan kiriman 65 tenaga pemadam kebakaran dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. 

Sebelumnya, untuk membangun kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, Gubernur DKI Anies Baswedan langsung berinisiatif mengirimkan 65 orang petugas pemadam kebakaran.

Tetapi, Pemprov Riau justru menolak bantuan tersebut.

Pemprov Riau menolak bantuan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau Edwar Sanger memberi alasan kenapa Pemprov Riau tolak bantuan Pemprov DKI terkait kebakaran hutan.

Edwar Sanger mengatakan, pihaknya tidak membutuhkan bantuan personel pemadam dari Pemprov DKI Jakarta, karena petugas pemadam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau masih mencukupi.

Hanya saja, Edwar Sanger mengatakan secara halus dan menyebut dirinya tidak menolak bantuan Gubernur Anies Baswedan, hanya saja personel yang dimiliki Pemprov Riau sudah cukup.

"Bukan kami tolak, tapi kami belum membutuhkan bantuan tersebut karena personel kami masih cukup untuk (menanggulangi karhutla) ini," ucap Edwar, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (17/9/2019).

Menurut Edwar, saat ini titik panas atau hotspot juga tidak banyak di wilayah Riau.

Bantuan dari DKI Jakarta sebaiknya dikirim saja ke daerah yang banyak titik api.

Sehingga asapnya tidak berdampak ke wilayah Riau.

"Kalau bisa kirim ke daerah yang banyak titik api saja, seperti di Jambi dan Sumsel. Karena kebakaran di sana dampaknya ke kami juga, kan kami terdampak (asap) sekarang," ujar Edwar.

Namun, Edwar mengaku tetap berterima kasih kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang bersedia mengirimkan bantuan personel pemadam.

Untuk saat ini jumlah personel tim Satgas Karhutla Riau masih cukup untuk menanggulangi karhutla.

Sebagaimana diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengirimkan 65 orang satuan tugas pemadaman karhula di Riau.

Pelepasan secara resmi dilakukan di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2019) pagi.

Pengiriman bantuan personel merupakan wujud kepedulian masyarakat Jakarta atas musibah bencana karhutla di Pulau Sumatra maupun Pulau Kalimantan.

Gubernur Anies Baswedan Kirim 65 Petugas Pemadam

Sebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengirim 65 orang petugas untuk membantu menangani kebakaran hutan dan lahan ( karhutla) di Riau.

Anies melepas 65 orang yang tergabung dalam satgas penanganan karhutla Riau di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Selasa (17/9/2019).

"Saya tegaskan, saudara-saudara berangkat ke sana jangan dipandang pengorbanan, jangan merasa berangkat sebuah beban," ujar Anies.

Anies menyampaikan, satgas penanganan karhutla Riau dari Ibu Kota harus ikut membantu memadamkan kebakaran di Riau.

Mereka juga harus menyelamatkan anak-anak dari bencana tersebut.

"Terima tanggung jawab sebagai kehormatan, mendapat kehormatan mewakili Ibu Kota, memadamkan api, menyelamatkan anak-anak, orangtua dari asap," kata dia.

Anies meminta 65 orang satgas itu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Dia juga mengingatkan 65 orang tersebut untuk menjaga kesehatan selama bertugas di sana.

"Paparan asap ada di mana-mana. Karena itu, yang datang jaga kesehatan dengan baik, pastikan selalu fit," tutur Anies.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Subejo mengatakan, 65 orang satgas berasal berbagai macam satuan kerja perangat daerah (SKPD).

Rinciannya:

- 25 orang dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan

- 10 orang dari Dinas Kesehatan yang akan membuat dua posko

- 5 orang dari BPBD

- 10 orang dari Dinas Sosial

- 10 orang dari tim relawan Jakarta

- 5 orang tim pendukung.

"Mereka akan bertugas selama 10 hari," ucap Subejo.

Sementara itu, di akun instagram Anies Baswedan juga disebutkan rencana memberangkatkan 65 orang petugas untuk membantu memadamkan kebakaran hutan tersebut.

Simak tulisan di akun Ig Anies Baswedan berikut ini.

@aniesbaswedan:

Ketika NTB diguncang gempa DKI Jakarta hadir membantu. Ketika Sulteng dihempaskan tsunami, DKI Jakarta hadir membantu.

Kini kebakaran hutan-lahan di Sumatera dan Kalimatan terjadi, Jakarta kembali memilih hadir langsung.

Kita semua bersaudara, saudara sebangsa.

Hari ini memberangkatkan 65 orang yang tergabung dalam unit Satuan Tugas (Satgas) Terpadu untuk membantu menanggulangi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) ke wilayah yang terdampak asap Karhutla di Sumatera dan Kalimantan.

Tim pertama ini terdiri dari 65 petugas yang berasal dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan sebanyak 25 orang, Dinas Kesehatan sebanyak 10 orang, BPBD sebanyak 5 orang, Dinas Sosial sebanyak 10 orang, tim relawan Jakarta sebanyak 10 orang, serta tim pendukung sebanyak 5 orang.

Keseluruhan tim gelombang pertama ini akan difokuskan penanggulangannya ke daerah Riau, dan nantinya jika diperlukan akan menyusul tim gelombang selanjutnya ke daerah lain tergantung kebutuhan penanggulangan karhutla.

Dipesankan tadi bahwa yang berangkat ke sana jangan memandang ini sebagai pengorbanan tapi terima penugasan ini, tanggung jawab ini sebagai kehormatan.

Mereka mendapatkan kehormatan untuk mewakili Ibukota dan semua warga Jakarta untuk ikut memadamkan api dan ikut membantu menyelamatkan saudara sebangsa dari bencana asap.

Di dada/pundak Anda semua ada lambang DKI Jakarta, membawa pesan bahwa masyarakat Jakarta peduli dan ikut turun tangan dalam penanggulangan karhutla, pastikan anda semua datang dengan sepenuh hati agar mereka menyambut anda juga dengan hati dan bisa bekerja sama dengan baik.

Pastikan selama bertugas untuk tetap mengikuti koordinasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kita tahu kondisi di sana tidak mudah, paparan asap ada di mana-mana.

Karena itu jaga kesehatan teman-teman dengan baik, pastikan selalu fit, sehingga saat nanti kondisi di sana teratasi dan kembali ke Jakarta tetap sehat.

InsyaAllah, asap bisa segera hilang, api segera padam, dan saudara-saudara kita di Sumatera dan Kalimantan bisa menghirup kembali udara segar.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved