Darurat Kabut Asap
Dandim 0904/Tng Usulkan Penggunaan Dana Reboisasi untuk Pengadaan Peralatan Pemadam Karhutla
Posko kecamatan, lanjut Widya, berkantor di Kantor Kecamatan masing-masing, sedangkan Ibukota Kabupaten Paser menjadi pusat komando darurat karhutla.
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER – Kali ini Kalimantan Timur diselimuti kabut asap. Satu di antaranya kabut asap berada di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.
Lantaran musim kemarau, rawan terjadi kebakaran hutan atau karhutla.
Supaya kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tidak terulang kembali di musim kemarau berikutnya, Dandim 0904/Tng Letkol Czi Widya Wijanarko memberi saran.
Dia menyarankan pemerintah daerah membentuk Posko Darurat Karhutla di setiap kecamatan.
Hot spot titik api karhutla terjadi di semua kecamatan, jadi setiap kecamatan perlu punya Posko sendiri agar tidak berulang-ulang terjadi.
"Hal itu sudah kami sampaikan dalam rapat koordinasi (rakor) bersama pemerintah daerah yang dihadiri semua camat di Paser,” kata Widya kepada Tribunkaltim.co pada Jumat (20/9/2019).
Posko kecamatan, lanjut Widya, berkantor di Kantor Kecamatan masing-masing, sedangkan Ibukota Kabupaten Paser menjadi pusat komando darurat karhutla.
Jika semua kecamatan bergerak bersama menanggulangi Karhutla, maka pekerjaan yang berat akan jadi ringan.
“Setelah Posko terbentuk di setiap kecamatan, secara bertahap peralatannya dilengkapi. Ini penting mengingat wilayah Paser yang luas 11.000 Km2, jadi dibutuhkan tim terpadu yang solid dari tingkat kecamatan hingga kabupaten,” ucapnya.
Karena berkaitan dengan upaya menjaga kelestarian hutan, Widya berharap pemerintah daerah bisa menggunakan dana reboisasi membiayai pengadaan peralatan pemadaman karhutla, termasuk menyarankan pentingnya perusahaan perkebunan memiliki tim pemadam sendiri.
“Hari Selasa nanti kita gelar apel gabungan yang melibatkan perusahaan dan seluruh komponen masyarakat dalam rangka bersama-sama memerangi Karhutla,” tambahnya.
Sisi lainnya, Kapolres Paser AKBP Roy Satya Putra menghimbau warga Kabupaten Paser untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar, sehingga permasalahan kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan atau karhutla yang banyak dikeluhkan masyarakat bisa cepat diatasi.
Harapan yang sama juga disampaikan Dandim 0904/Tng Letkol Widya Wijanarko, Anggota DPRD Paser Edwin Santoso, muspida, ulama, tokoh agama dan lainnya yang hadir di acara Konferensi Pers di Mapolres Paser, Jumat (20/9/2019).
“Musim kemarau datang setiap tahun, sebelum masuk musim kemarau kami sudah menghimbau masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Dan jangan buang puntung rokok sembarangan, itu juga bisa menyebabkan terjadinya Karhutla,” kata Roy, Jumat (20/9/2019).
Data lahan terbakar yang diinventarisir dari tanggal 5 Agustus 2019 hingga saat ini, lanjut Roy, ada seluas 115 ha dan tersebar di semua kecamatan Kabupaten Paser. Sejauh ini lahan yang terbakar milik warga atau lahan yang masih perlu diidentifikasi kepemilikannya.