Selama 10 Tahun, Pria Ini Biarkan Tubuhnya Digigit Lebih 200 Ular Berbisa

eorang warga negara bagian Wisconsin, Amerika Serikat , Tim Friede rela digigit ular berbisa.

Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.Co/HO
Dua tetes bisa ular mamba hitam dapat membunuh manusia. 

TRIBUNKALTIM.CO,AS -Seorang warga negara bagian  Wisconsin, Amerika Serikat , Tim Friede rela digigit ular berbisa. 

Bahkan ia memfilmkan dirinya digigit ular beracun dan kemudian mengunggah videonya ke YouTube.

Pada salah satu video, setelah dua kali dengan cepat ular mamba menggigitnya, Tim berbicara ke kamera.

Dia tidak menghiraukan darah yang mengalir dari lengannya.

Satpam Perumahan Tewas Usai Digigit Ular, SIOUX Bagi Tips Aman: Tak Menyerang Bila Kita Diam

Foto Ular Berkaki di Kebakaran Hutan Buat Heboh, Ahli Sebut Hal Biasa dan Ada Penjelasan Ilmiahnya

"Saya langsung merasa sakit jika digigit mamba hitam. Ini seperti disengat seribu lebah.

Lebah kemungkinan memiliki satu atau dua miligram bisa, tetapi gigitan mamba kemungkinan berisi 300 sampai 500 miligram.

"Saya mengalami pembengkakan setelahnya. Selama beberapa hari kemudian saya bisa dibilang hanya berbaring.

Dari pembengkakan yang dialami, saya dapat memperkirakan jumlah bisa yang disuntikkan ular. Sangat menyakitkan," katanya dengan santai.

Berbahaya dan tidak etis

Tetapi tidak semua orang terkagum-kagum seperti penggemarnya di YouTube.

"Kita tidak mengetahui apa yang dilakukan orang-orang ini. Ini tidak etis dan berbahaya. Kami tidak bekerja sama dengan mereka," kata Dr Stuart Ainsworth dari Liverpool School of Tropical Medicine.

Lembaganya adalah salah satu yang sedang mencari penangkal racun baru dan universal.

Dilansir dari Tribunnews.Com, biasanya vaksin baru pertama-tama dicoba pada tikus dan binatang laboratorium lainnya, percobaan pada manusia dilakukan dalam keadaan yang terkontrol setelah dianggap aman.

Tetapi di industri obat dunia memang kurang terdapat panduan dalam melakukan penelitian anti-bisa.

Risiko meninggal

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved