Bentrok Mahasiswa dengan Aparat di Jayapura Pecah, 6 Brimob Luka-luka dan 1 Prajurit TNI Gugur
Situasi sudah kondusif sejak 13.00 WIT, setelah dilakukan penangkapan terhadap 300 mahasiswa yang melakukan unjuk rasa.
Hal itu membuat siswa marah hingga kemudian kabar itu meluas dan memicu aksi unjuk rasa pelajar di Kota Wamena.
"Sampai saat ini, Wamena masih dikuasai pelajar yang berunjuk rasa," kata Jhon melalui sambungan telepon, Senin.
John melaporkan, aparat Kepolisian dan TNI berusaha memukul mundur siswa demonstran.
Hal itu berlangsung sekitar 4 jam.
Namun siswa demonstran tetap bertahan dan kian bertindak anarkistis,
"Suara tembakan terdengar di mana-mana selama 3 jam," kata John.
Memang dalam percakapan dengan John, terdengar suara rentetan tembakan senjata api.
Sampai saat ini, aktivitas di Kota Wamena lumpuh.
Masyarakat memilih mengungsi di kantor Polres Wamena dan Kodim.
Sisi lainnya, sebelum itu, ada informasi juga dari Wamena.
Mengutip dari Kompas.com, kontak senjata terjadi antara kelompok kriminal bersenjata ( KKB) dengan aparat TNI-Polri di Pasar Ajibama, Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Jumat (23/8/2019) sekitar pukul 10.30 WIT.
Dalam kontak senjata tersebut, satu orang KKB tewas ditembak aparat penegak hukum, satu anggota Polres Jayawijaya dan satu anggota Bantuan Polisi (Banpol) juga terkena tembakan.
Dandim 1702 Jayawijaya, Letkol Inf Candra Diyanto menyebut ke-5 anggota KKB yang terlibat baku tembak dengan aparat keamanan di Pasar Jibama, ingin merampas logistik bahan makanan.
Pasca-kontak senjata, kondisi Kota Wamena sudah kembali kondusif.
Berikut ini fakta lengkapnya: