Update, Data PMI 7 Mahasiswa Alami Luka-luka usai Kericuhan Tolak RUU KPK di Depan DPRD Kaltim
Aksi mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Kaltim Bersatu di depan Kantor DPRD Provinsi KaltimAliansi Kaltim Bersatu berakhir ricuh.
Hal ini diungkapkan oleh Ipda Danovan, Humas Polresta Samarinda.
"Saat ini ada 2 anggota kami yang mengalami luka akibat lemparan batu. Namun sudah ditangani oleh pihak medis," sebutnya.
Sementara dari beberapa mahasiswa aksi pun mengatakan, bahwa sebagian dari mereka banyak yang mengalami pingsan dan terpaksa dipulangkan.
Bahkan Gabriel salah satu mahasiswa IAIN mengaku sempat terkena pukulan dari aparat Kepolisian, padahal dirinya mengungkapkan bahwa dirinya diminta oleh Polisi untuk mengamankan massa aksi wanita, agar tidak mengalami luka-luka.
Namun saat dirinya menyanggupi permintaan tersebut, dirinya malah jadi bulan-bulanan aparat yang membuat kepalanya mengalami luka yang cukup serius.
"Iya saya menyesalkan atas tindakan beberapa anggota Polisi yang malah menghantam kepala saya dengan rotan, padahal sebelumnya atas permintaan mereka, saya diminta agar mengamankan massa yang wanita untuk menghindari cedera, namun saat saya berpaling ke arah teman-teman saya, dari arah belakang, malah saya dihantam," cerita Gabriel, salah satu mahasiswa IAIN Samarinda.
Selain dirinya, Rizaldi, mahasiswa Untag juga mengakui mengalami perlakukan tak menyenangkan dari aparat keamanan
"Saya sama ini dengan Gabriel, saya diminta untuk mengamankan yang cewek, tapi kok malah dikeroyok sampai pakaian yang saya kenakan robek, badan memar-memar. Apa begini caranya saat kami berusaha berbuat untuk membantu aparat," tegasnya.
Dan saat ini masaa aksi terpaksa membubarkan diri, akibat banyaknya korban yang mengalami luka-luka. Tak ingin kembali jatuh korban, maka merasa terpaksa mahasiswa mundur membubarkan barisan.