Unjuk Rasa Ricuh di Kantor DPRD Sumatera Selatan, Pengusaha Papan Bunga Merugi
Namun ternyata, dari kericuhan antara mahasiswa dengan aparat keamanan, sejumlah pengusaha papan karangan bunga harus merugi.
TRIBUNKALTIM.CO,PALEMBANG-Sebanyak 28 mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Provinsi Sumatera Selatan, dilarikan ke rumah sakit.
Mereka mengalami luka setelah terjadi kericuhan antara para pengunjuk rasa dengan aparat keamanan di Jalan Pom IX kawasan kantor DPRD Sumatera Selatan.
Bahkan dalam kericuhan ini sempat bentrok hingga membuat batu beterbangan.
• Kabar Duka dari Ananda Badudu, 8 Bulan Jelang Himpun Dana Unjuk Rasa DPR, Mbah Putri Meninggal Dunia
• DPO Teroris Diduga Tunggangi Aksi Unjuk Rasa di Depan DPRD Sumur Yang Berakhir Ricuh
Namun ternyata, dari kericuhan antara mahasiswa dengan aparat keamanan, sejumlah pengusaha papan karangan bunga harus merugi.
Sebab, seluruh papan bunga yang dipesan untuk ucapan selamat untuk para anggota dewan yang dilantik rusak karena aksi massa tersebut.
Ifan (32), pengusaha Florist Amel, mengaku terkejut mendapati empat papan bunganya yang diletakkan di depan kantor DPRD hancur.
Ia pun bingung siapa yang bertanggung jawab atas rusaknya papan bunga tersebut.
"Tadi mau ambil lihat sudah masuk selokan, diangkat semua papannya patah. Saya rugi ini, demo ya demo saja, jangan rusak begini," kata Ifan, Rabu (25/9/2019).
Dilansir dari Kompas.Com, karangan bunga milik Ifan disewa seharga Rp 150.000 per papan. Ada delapan unit papan karangan bunga dipesan pelanggannya untuk mengucapkan selamat kepada para anggota dewan yang dilantik pada Selasa (24/9/2019).
• Warga Bantu Mahasiswa Saat Bentrokan dengan Polisi di Depan Gedung DPR, hingga Kronologi Kericuhan
• Ada Demo Ricuh Warganet Keluhkan Twitter Down, Kemkominfo RI Klaim Tidak Lakukan Tindakan Apapun
• Aliansi Kaltim Bersatu Jelaskan Unjukrasa Ricuh, Janji Kembali dengan Massa yang Lebih Banyak
"Saya baru ketemu empat papan yang rusak, empat papan lainnya belum ketemu. Saya bingung siapa yang mau tanggung jawab," ujarnya.
Usaha Florist ini merupakan satu-satunya mata pencarian Ifan dan keluarga kecilnya.
Modal yang ia keluarkan untuk satu papan, yakni sebesar Rp 2 juta.
Akibat kerusakan itu, Ifan harus mengeluarkan modal lagi untuk membuat papan karangan bunga baru untuk disewakan.
"Saya rugi Rp 16 juta, karena ada delapan papan yang rusak. Seluruh pengusaha florist yang yang lain juga ngeluh papan mereka dirusak," ucapnya. (*)