Ditembak KKB di Kabupaten Puncak, Dua Tukang Ojek Tewas

Dua tukang ojek di Kabupaten Puncak, Papua, La Ode Alwi dan Midung tewas setelah ditembak dari kelompok kriminal bersenjata ( KKB).

Editor: Samir Paturusi
(Shutterstock)
Ilustrasi penembakan 

TRIBUNKALTIM.CO,JAYAPURA-Dua tukang ojek di Kabupaten Puncak, Papua,  La Ode Alwi dan Midung tewas setelah ditembak dari  kelompok kriminal bersenjata ( KKB).

Kejadian penembakan ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIT, Kamis (26/7/2019). 

Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM Kamal, di Jayapura, Kamis (26/9/2019) menjelaskan, korban tertembak ketika sedang melintas di sekitar Jembatan Gantung Muara, Kampung Amnunggi, Distrik Ilaga.

Peristiwa tersebut diketahui setelah warga yang menemukan korban melaporkannya ke Polsek Ilaga.

Pimpinan KKB Abu Razak Ternyata Mampu Merakit Senjata Api, Pernah Kabur Dari Penjara

Kronologi Kontak Senjata Tewaskan 4 Anggota KKB di Aceh, Warga Kaget dan Sempat Dilakukan Pengejaran

Evakuasi terhadap kedua korban sudah dilakukan dan saat ini jenazahnya berada di Puskesmas Ilaga.

Namun, Kamal belum dapat memastikan KKB tersebut berasal dari kelompok mana.

Sementara, Bupati Puncak, Willem Wandik menyatakan keprihatinannya atas peristiwa tersebut.

"Saya sedih baru saja jatuh korban warga sipil, kok dalam waktu beberapa hari kejadian penembakan lagi, jika begini terus kasihan masyarakat saya, tidak bebas beraktivitas," kata dia.

Willem pun menyerahkan segala proses penegakan hukum kepada aparat. 

TNI-Polri Sempat Kontak Senjata Dengan KKB

Saat kerusuhan di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pada Senin (23/9/2019) kemarin,

teryata aparat TNI-Polri bukan hanya melakukan pengamanan untuk aksi anarkis tersebut, namun juga harus berhadapan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Bahkan mereka sempat melakukan kontak senjata dengan kelompok tersebut. 

"Kita dua kali kontak tembak," ucap Komandan Kodim 1702/Jayawijaya Letkol Inf Candra Dianto saat dihubungi melalui telepon, Selasa (24/9/2019).

 Tiga Orang Tewas Kontak Senjata TNI/Polri dengan KKB, Bupati Puncak: Lakukan Pendekatan Persuasif

 2 Jenderal Datangi Bupati Nduga Gegara Komentar Minta TNI-Polri yang Buru KKB Papua Ditarik

Menurut dia, saat terjadi kontak senjata, aparat tidak fokus untuk mengejar kelompok tersebut karena sedang melakukan evakuasi terhadap warga.

Dilansir dari Kompas.Com, namun, ia memperkirakan bahwa kelompok tersebut berasal dari Kabupaten Lanny Jaya.

"Di Pasar Jibama sekali, kemudian di Kutikerek (kontak senjata) dengan Koramil.

Dugaan saya itu dari kelompoknya Purom Okinam Wenda dari Lanny Jaya karena dia sempat mengeluarkan statement bahwa dia akan membalas dendam atas meninggalnya Wempius Wantik," tutur Candra.

Sebelumnya diberitakan, aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), berujung rusuh.

 Ungkap Sosok Briptu Heidar yang Dibunuh KKB Papua, sang Ayah Menduga Anaknya Dijebak

 Serukan Perang terhadap Pemerintah RI, KKB Papua Ancam Serang Perusahaan Ternama

Kontributor Kompas.com di Wamena John Roy Purba melaporkan, demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.

Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.

Sementara Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja memastikan bahwa alasan massa melakukan aksi anarkistis di Wamena adalah karena mereka termakan kabar tidak benar (hoaks).

 Jumlah Korban Tewas dalam Kerusuhan di Wamena Papua Bertambah jadi 21 Orang

 Demo Berakhir Anarkis di Wamena, Bupati Jayawijaya: Jangan Terpancing Berita Hoaks

"Wamena minggu lalu ada isu, ada guru yang mengeluarkan kata-kata rasis sehingga sebagai bentuk solidaritas mereka melakukan aksi," ujarnya, di Jayapura.

Rudolf mengklaim, kepolisian sudah mengkonfirmasi isu tersebut dan memastikannya tidak benar.

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved