5 Fakta Demo Mahasiswa di Kendari Memakan Jiwa, dari Kronologi Hingga Tanggapan Istana
Bentrokan massa mahasiswa dengan aparat kepolisian memakan korban jiwa. Randi (21), mahasiswa Universitas Halu Oleo tewas diduga tertembak
TRIBUNKALTIM.CO - Aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara berakhir ricuh.
Bentrokan massa mahasiswa dengan aparat kepolisian memakan korban jiwa, Kamis (26/9/2019).
Randi (21), mahasiswa semester 7 Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Halu Oleo Kendari tewas terkena tembakan.
Berikut ini kumpulan fakta yang telah dirangkum:
1. Kronologi Kejadian
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Golden Hart mengatakan, Randi tewas di depan Gedung DPRD Sultra.
Saat itu, mahasiswa berdemo mulai pukul 11.30 wita.
"Kami mengawal Ketua DPRD Provinsi (Sultra) bersama anggota DPRD lain menemui mahasiswa," ujar Harry saat diwawancarai Kompas TV, Kamis (26/9/2019).
Ketua DPRD Sultra minta perwakilan mahsiswa untuk melakukan audensi.
Sebagian mahasiswa sempat menyepakati hal itu namun, tak berapa lama massa terbelah.
Ada yang berupaya masuk ke dalam Gedung DPRD.
"Ada sebagian elemem mahsiswa yang memaksakan kehendaknya untuk masuk ke gedung DPRD. Ada sebagian elemen yang bersedia audensi," ujar Harry.
Kericuhan mulai terjadi, sekitar pukul 15.30 dari kerumunan massa, diketahui ada mahasiswa yang terluka.
Mahasiswa itu dibawa ke Rumah Sakit Korem yang paling dekat denga DPRD Sultra untuk mendapat perawatan.
"Pada saat dibawa dan sudah berada di korem dan dilakukan tindakan medis dokter korem, (mahasiswa ) sudah meninggal," ujar Harry.