Diduga Pernah Jadi Tempat Pembuangan Limbah Jamu, Jadi Penyebab Api Keluar dari Tanah di Ponorogo

Dalam sebulan terakhit, warga Dukuh Ringin Surup, Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur digegerkan dengan munculnya api

Editor: Samir Paturusi
TribunKaltim.CO/HO
Petugas BPBD Kabupaten Ponorogo memadamkan api yang keluar dari tanah di Dukuh Ringin Surup, Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur 

TRIBUNKALTIM.CO,PONOROGO -Dalam sebulan terakhit, warga  Dukuh Ringin Surup, Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur digegerkan dengan munculnya fenomena api keluar dari tanah

Api keluar dari tanah itu muncul di lahan milik Bonatun.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo Setyo Budiono membenarkan informasi mengenai fenomena api yang keluar dari tanah warga itu.

Budi mengatakan, api yang keluar dari tanah itu diduga karena limbah jamu.

Bukan Hanya Ponorogo dan Jember, Warga di Jombang Juga Termakan Isu hari Kiamat, Ini Buktinya

Termakan Isu Kiamat di Ponorogo, Berikut 6 Fakta 52 Warga Mengungsi hingga Rela Jual Rumah

"Itu bukan fenomena alam. Tetapi diduga karena limbah jamu yang dikubur di area tersebut," kata Budi saat dikonfirmasi, Jumat.

Menurut Budi, kejadian api keluar dari tanah sudah menjadi hal yang biasa.

Hal itu dipastikan setelah ia berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Menurut PVMBG, kejadian seperti ini sudah biasa dan tidak berlangsung lama. Selain itu, kejadian api keluar dari tanah tidak hanya terjadi di Ponorogo saja," kata Budi.

Budi mengatakan, wilayah Kecamatan Bungkal tidak memiliki potensi sumber daya alam seperti gas dan minyak.

Dengan demikian, dapat dipastikan api yang keluar dari tanah bukan karena gas alam atau minyak bumi.

Budi menjelaskan, sebelum dijadikan tempat pembuangan limbah jamu, tanah seluas 8 x 15 meter itu pernah digali sedalam 3 meter untuk pembuatan batu bata.

Setelah itu, tempat itu dibuat pembuangan sampah jamu. Sampah jamu itu diduga mengeluarkan gas di saat musim kemarau, akibat panas yang tinggi.

Menurut Budi, kondisi itu mengakibatkan munculnya bara api di dalam tanah.

Terkait persoalan ini, BPBD Ponorogo sudah mengerahkan tiga tangki air untuk pemadaman hingga malam hari.

Namun, setelah beberapa jam kemudian, api muncul lagi.

52 Warga Mengungsi & Jual Rumah, Berikut Sederet Fakta Ajaran Dunia Kiamat Katimun di Ponorogo

Viral Video Bunuh Diri Seorang Pria di Amerika, Gandeng Anak Lima Tahun Tabrakan Diri ke Kereta Api

Karhutla di Muara Ancalong Kutai Timur, 50 Titik Api dari Perkebunan Kelapa Sawit dan Semak Belukar

Budi menduga banyaknya timbunan sampah jamu yang menjadikan api sulit dipadamkan.

Terhadap peristiwa itu, polisi sudah memasang garis polisi di area tanah yang mengeluarkan api.

Selain itu, diberikan papan berisi peringatan agar warga tidak mendekat. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved