Nasib Dicky, Mahasiswa yang Terlindas Kendaraan Taktis Polisi Saat Unjuk Rasa, Bolak Balik Operasi

Begini nasib Dicky, mahasiswa Universitas Bosowa yang terlindas kendaraan taktis polisi, saat unjuk rasa di Makassar.

Editor: Rafan Arif Dwinanto
(KOMPAS.COM/DEWANTORO)
Massa aksi membakar ban dalam unjuk rasa tadi siang di depan kantor DPRD Sumut. Aksi mereka berujung rusuh dan sejumlah mahasiswa yang provokator diamankan. 

“Dia anakku, merupakan unjung tombak keluarga.

Dia ikut membantu membiaya sekolah adik-adiknya,” kata La Sali usai pemakaman Randi, Jumat (27/9/2019).

La Sali menuturkan, saat Randi tewas tertembak, ia sedang berada di laut mencari ikan.

Kelurga kemudian menjemput La Sali pulang ke rumah.

Ia menuntut pelaku penembakan anaknya agar dituntut sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

Sementara itu, warga yang datang melayat tidak saja dari warga Desa Lakarinta, tapi juga berasal dari desa lain bahkan hingga dari Kota Raha.

Komandan Kodim 1416 Muna, Letkol Inf Febi Triandoko dan anggota Polres Muna juga yang ikut mengantar jenazah Randi ke pemakaman.

Diberitakan sebelumnya, Randi terkena tembakan di depan BPR Bahteramas, Jalan Abdullah Silondae, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, atau sekitar 500 sampai 600 meter dari Gedung DPRD Sulawesi Tenggara.

Diketahui Gedung DPRD Sulawesi Tenggara jadi pusat unjuk rasa di Sulawesi Tenggara. 

Sebelum meninggal dunia, Randi sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Korem Kendari pada pukul 15.30 Wita.

Selain Randi, mahasiswa UHO lainnya, Yusuf juga tewas dengan luka berat di kepala. 

Minta Polri Tanggung Jawab

Mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari, Immawan Randy tewas, saat mengikuti aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Sulawesi Tenggara yang berakhir ricuh.

Kematian Randy ini membuat keluarganya besarnya berduka.

Ia diduga tewas setelah tertembak di bagian dada.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved