Ziarah Makam jadi Wisata Religi, Pengemis di Makam Kutai Lama Mulai Dibina

Sultan Kutai Adji Mohammad Arifin didampingi Bupati Kukar Edi Damansyah dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kutai Kartanegara be

Penulis: Rahmad Taufik | Editor: Budi Susilo
TribunKaltim.Co/Rahmad Taufik
Beberapa bocah mengerubuti peziarah makam ulama dan Raja Kutai di Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana. Keberadaan bocah peminta-minta ini kerap dikeluhkan peziarah karena mengganggu kenyamanan mereka saat berkunjung ke makam. 

Ke depan, lanjutnya, beberapa lokasi makam Raja Kutai ini akan dibenahi infrastrukturnya.

"Seperti pemakaman Kelambu Kuning di Tenggarong, tahun ini kita beri dukungan infrastruktur dengan memperluas area di sana, sehingga area parkir dan lokasi kegiatan untuk haul bisa lebih nyaman karena daya tampungnya lebih besar," kata Edi.

Begitupun di Kutai Lama, tiap tahun ada agenda prosesi haul.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kukar Sri Wahyuni mendampingi partisipan 6 negara ziarah ke makam Raja Kutai.

Dia memberikan penjelasan singkat tentang keberadaan Raja-Raja Kutai di lokasi makam itu.

Ia memperkenalkan Aji Imbut sebagai pendiri kota Tenggarong yang namanya dipakai sebagai nama stadion kebanggaan warga Kukar.

Beberapa nama Sultan Kutai diabadikan sebagai nama bangunan monumental karena mereka telah berjasa besar.

Seperti nama bandara internasional di Balikpapan, Sultan AM Sulaiman, lalu bandara APT Pranoto di Samarinda merupakan nama kerabat kesultanan," ujar Sri.

Ia memberi penjelasan kepada masing-masing direktur delegasi kesenian karena ini merupakan hal yang baru bagi mereka.

Upacara pembukaan Tenggarong International Folk Art Festival atau TIFAF berlangsung meriah di Stadion Rondong Demang Tenggarong, Minggu (22/9/2019), Kalimantan Timur.

Kegiatan festival seni budaya internasional ini dibuka langsung Gubernur Kaltim Isran Noor.

Nah, Gubernur Kaltim Isran Noor didampingi Sultan Kutai Adji Muhammad Arifin dan Bupati Kukar Edi Damansyah menabuh gendang bersama sebagai tanda dibukanya TIFAF yang digelar selama sepekan ke depan, mulai 21 sampai 29 September 2019.

Acara diawali dengan parade barisan marching band dari SMAN 1 Tenggarong, disusul barisan partisipan dari 6 negara, yakni Belanda, Thailand, Sri Lanka, Rusia, Rumania dan Mesir.

Sedangkan satu negara lagi batal datang, yaitu Timor Leste.

Partisipan dari Belanda yang didominasi para penari tua melakukan gerakan dansa sembari melompat-lompat dan berputar dalam formasi melingkar.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved