Permadi, Politikus Gerindra yang Mau Lengserkan Jokowi, Pengagum Soekarno, Mantan Anggota PDIP

Nama Permadi kini muncul lagi. Mantan politisi PDI Perjuangan yang kini bergabung ke Partai Gerindra

KOMPAS.com/BANAR FIL ARDHI
Politikus Partai Gerindra, Permadi 

TRIBUNKALTIM.CO - Nama Permadi kini muncul lagi.

Mantan politisi PDI Perjuangan yang kini bergabung ke Partai Gerindra itu membuat pernyataan kontroversi terkait sederet aksi unjuk rasa yang terjadi belakangan ini.

Anak buah Prabowo Subianto ini mengatakan ingin melengserkan Jokowi jelang pelantikan presiden 20 Oktober 2019.

Inilah Ucapan Politikus Gerindra Permadi yang Dilaporkan ke Polisi, Ajak Revolusi Setelah 22 Mei

Ramalan Permadi, Setya Novanto Bakal Selamat

Fakta Cindy Permadi Reporter Kompas TV yang Jadi Bahan Perbincangan, Alumni Kampus Ternama

Situasi Genting, Mahfud MD Ungkap Saat Terbaik Bagi Jokowi Terbitkan Perppu, Waktunya Makin Sempit

Padahal Partai Gerindra tak merestui gerakannya.

Lalu siapa Permadi sebenarnya?

Paranormal sekaligus politikus senior Partai Gerindra Permadi (79) menyampaikan agenda untuk melengserkan Jokowi sebelum pelaksanaan pelantikan sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode tahun 2019 higga 2024.

"Sebelum pelantikan targetnya (menurunkan Jokowi), pokoknya sebelum pelantikan (presiden)," kata anggota Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra, Permadi, Sabtu (28/9/2019).

Baca: Jadwal Demo Mahasiswa Terbagi Dua, 30 September dan 1 Oktober 2019

Pernyataan tersebut disampaikan Permadi usai menggelar pertemuan dengan Mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus) Mayjen (Purn) Sunarko hingga Sekjen FUI Muhammad Al Khaththath di kediaman pribadinya di Pancoran, Jakarta Selatan, Sabtu (28/9/2019).

Pernyataan Permadi ditanggapi Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra Andre Rosiade.

Dibantah Gerindra

Andre Rosiade mengatakan, partainya akan mendukung pelantikan Jokowi dan Maruf Amin yang akan dilaksanakan pada 20 Oktober 2019 mendatang.

"Pak Jokowi adalah presiden terpilih yang sudah ditetapkan KPU dan Insya Allah akan dilantik 20 Oktober 2019, itu harus diterima dan kami dukung pelantikan Pak Jokowi," ujar Andre Rosiade di Gedung DPR/MPR, Minggu (29/9/2019).

Menurut Andre Rosiade, keinginan Permadi melengserkan Jokowi merupakan pernyataan pribadi dari Permadi dan sama sekali tidak mewakili mesin partai.

"Kalau kita memang tidak setuju, ingin mengkritik ya kritik saja. Presiden tentu sebagai pemimpin berkewajiban untuk mendengarkan masukan, kritik dari rakyat," kata dia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved