Rieke Diah Pitaloka Akui Banyak yang Kritik Kinerjanya jadi Anggota DPR, Minta Dukungan 5 Tahun Lagi
Untuk ketiga kalinya, pesinetron Rieke Diah Pitaloka dilantik sebagai anggota DPR RI. Hari ini Rieke Diah Pitaloka kembali dilantik menjadi
Rieke Diah Pitaloka Akui Banyak yang Kritik Kinerjanya jadi Anggota DPR, Minta Dukungan 5 Tahun Lagi
TRIBUNKALTIM.CO - Untuk ketiga kalinya, pesinetron Rieke Diah Pitaloka dilantik sebagai anggota DPR RI.
Hari ini Rieke Diah Pitaloka kembali dilantik menjadi anggota DPR RI masa jabatan 2019-2024.
Dengan demikian, Rieke Diah Pitaloka duduk di kursi DPR selama tiga periode.
• Didampingi Rieke Diah Pitaloka, Baiq Nuril Serahkan Surat Permohonan Amnesti ke Jokowi Via Moeldoko
• Dijenguk Rieke Diah Oneng Pitaloka, Tangis Mat Solar Pecah
• Rieke Diah Pitaloka Geram Dicuekin Kadisnaker Balikpapan
• Jokowi Minta Dipercepat, Ini Perkiraan Waktu Pelantikan RI 1 Terpilih, Jutaan Pendukung Siap Hadir
Seusai pelantikan, Rieke Diah Pitaloka sempat menyampaikan permohonan maaf seandainya kinerjanya selama 10 tahun kemarin masih banyak kekurangan.
"Saya mohon maaf kalau masih ada kekurangan dalam dua periode kemarin," kata Rieke Diah Pitaloka di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (1/10/2019), dilansir Kompas.com.
Rieke Diah Pitaloka menyadari, tidak sedikit pihak yang mengkritik kinerjanya selama dua periode duduk sebagai anggota Dewan.
Namun, kritik itu justru ia gunakan untuk memperbaiki diri dan membangun kerja-kerja yang lebih baik.
Ia menyebut, selama lima tahun ke depan bakal kembali berjuang sebagai wakil rakyat melalui sejumlah program.
"Lima tahun ini kita sudah memperjuangkan agar Indonesia science best policy, evidance best policy, kebijakan berbasis pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Risetnya harus diperkuat, dan itu jelas turunannya ada di politik legislasi, politik anggaran, dan politik pengawasan," ujar Rieke Diah Pitaloka.
"Banyak harapan-harapan dari masyarakat terutama kaum pekerja yang belum bisa tuntas saya selesaikan, mohon dukungannya lima tahun ini," sambungnya.
Diusung PDIP, Rieke Diah Pitaloka mencalonkan diri dalam Pemilihan Umum Legislatif tahun 2009.
Rieke Diah Pitaloka pun terpilih sebagai anggota DPR RI periode 2009-2014 untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat II.
Di DPR, Rieke Diah Pitaloka menjadi salah satu anggota dari Komisi IX yang berkonsentrasi pada bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pada pemilu legislatif 2014, untuk kedua kalinya Rieke Diah Pitaloka maju sebagai calon legislatif DPR dapil Jawa Barat VII.
Ia pun kembali lolos ke Senayan dan menjadi anggota DPR periode 2014-2019 dengan perolehan suara 255.044 suara.
Di Permilu 2019, Rieke Diah Pitaloka mengantongi 169.729 suara dari daerah pemilihan yang sama, Jawa Barat VII.
Tak Seperti Oneng di Bajaj Bajuri
"Oneng", itulah nama lain yang melekat pada sosok pesinetron dan penulis buku Rieke Diah Pitaloka.
Nama itu tersemat padanya karena sempat membintangi serial sitkom Bajaj Bajuri.
Saat itu Rieke Diah Pitaloka memerankan tokoh Oneng, seorang ibu rumah tangga yang sangat lugu dan dan berpendidikan rendah.
Ia digambarkan sebagai seorang wanita yang berpikiran lambat, selalu mengerjakan berbagai pekerjaan rumah tangga, atau bukan sebagai wanita karier.
Namun peran Rieke Diah Pitaloka di sitkom Bajaj Bajuri tersebut sangat bertolak belakang dari kehidupan sebenarnya.
Rieke merupakan wanita dengan pendidikan tinggi.
Ia merupakan Sarjana di Fakultas Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI).
Tak hanya itu, Rieke Diah Pitaloka juga bergelar Sarjana Filsafat di STF Driyakara, Jakarta.
Lulus dari pendidikan S1, Rieke Diah Pitaloka melanjutkan pendidikan di jurusan Filsafat UI.
Bahkan tesisnya yang berjudul Banalitas Kejahatan: Aku yang tak Mengenal Diriku, Telaah Hannah Arendt Perihal Kekerasan Negara dijadikan buku dengan judul Kekerasan Negara Menular ke Masyarakat diterbitkan oleh Galang Press.
Tak hanya di bidang akademis, Rieke Diah Pitaloka juga menunjukkan eksistensinya di isu-isu sosial dan politik.
Alhasil ia juga dikenal sebagai seorang aktivis yang vokal menyuarakan beragam keresahan masyarakat.
Vokal suarakan hak buruh
Selama menjabat sebagai anggota dewan, nama Rieke Diah Pitaloka cukup sering didengar.
Hal ini karena sikap vokal Rieke Diah Pitaloka dalam menanggapi berbagai persoalan sosial.
Ia merupakan salah satu anggota Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
Rieke Diah Pitaloka juga mendirikan sebuah yayasan yang diberi nama "Yayasan Pitaloka" yang bergerak di bidang sastra dan sosial kemasyarakatan.
Tak hanya itu, meski sudah menjadi dewan kehormatan, Rieke Diah Pitaloka masih kerap turun ke lapangan untuk mendampingi masyarakat yang tengah menyampaikan aspirasinya melalui aksi unjuk rasa.
Pada tahun 2018, bahkan Rieke Diah Pitaloka turut serta dalam aksi May Day yang digelar di sekitar Monas.
• Jadi Anggota DPR Termuda, Hillary Lasut Ternyata Anak Mantan Bupati, Punya Utang Miliaran Rupiah
• Pilih DPR RI Ketimbang Menteri, Penghasilan Puan Maharani Bakal Turun Drastis, Ini Perbandingannya
• Yang Unik dari Komposisi DPR RI 2019-2024: Provinsi Basis Prabowo Ini Tak Satu Pun Caleg PDIP Lolos
• Penampilan Para Artis Dilantik jadi Anggota DPR RI, Ada Krisdayanti hingga Mulan Jameela
Saat itu Rieke Diah Pitaloka hadir memimpin massa sebagai Ketua Umum Konfederasi Rakyat Pekerja Indonesia (KRPI) dalam peringatan Hari Buruh Internasional itu.
Rieke Diah Pitaloka menegaskan, dalam aksinya memperjuangkan nasib buruh, KRPI berjuang dengan damai tanpa harus ada caci maki terhadap pihak manapun.
Rieke Diah Pitaloka mengatakan, dalam aksi ini, KRPI meminta agar pemerintah memperhatikan nasib para pekerja.
Harus ada Tri Layak yang didapat para buruh, yakni Kerja Layak, Upah Layak dan Hidup Layak. (*)