Seorang Bidan Digerebek Suami Berduaan dengan Dokter di Kamar, Berawal dari Curiga Perilaku Berubah
Peristiwa penggerebekan itu terjadi di sebuah rumah di kompleks perumahan Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
TRIBUNKALTIM.CO - Seorang dokter dan bidan yang bekerja di RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Jawa Timur, digerebek oleh suami bidan saat kedua pelaku berada di dalam kamar sebuah rumah, Selasa (1/10/2019).
Informasi yang diterima Kompas.com, peristiwa penggerebekan itu terjadi di sebuah rumah di kompleks perumahan Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
Penggerebekan dilakukan suami bidan didampingi Bhabinkamtibmas dan perangkat kelurahan wates. Penggerebekan dilakukan selama 1 jam.
• Pengakuan Mantan Pacar Ryuji Utomo Soal Selingkuh, Ariel Tatum Sebut Menyesal dan Kapok
• Tak Terima Diomeli Karena Tak Berikan Kepuasan, Pria Ini Bunuh Selingkuhannya
• 8 Tahun Nikah, Wanita Muda Selingkuh dengan Abang Ipar dan Hamil, Padahal Suaminya Baik dan Sabar
• Selingkuh dengan Saudara Kembar Suami, Wanita Ini tak Tahu Anak Siapa yang Dikandungnya
Saat digerebek, oknum dokter dan bidan tertangkap basah sedang berduaan di dalam kamar.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Ade Warokka membenarkan perihal penggerebekan oknum dokter dan bidan yang bekerja di rumah sakit milik Pemkot Mojokerto tersebut.
Dia menjelaskan, setelah digerebek, kedua orang petugas medis di rumah sakit pemerintah tersebut diserahkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Mojokerto Kota.
"Yang laki-laki dokter dan yang perempuan bidan. Keduanya diserahkan ke Mako (Mapolres Mojokerto Kota)," kata Warokka saat dikonfirmasi di Mapolres Mojokerto Kota, Selasa.
Untuk diketahui, pasangan yang diduga selingkuh tersebut adalah ARP, dokter spesialis di RSUD Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.
Sedangkan pasangannya, yakni MAD, bidan di rumah sakit yang sama.
Adapun KH, suami sah dari MAD yang melakukan penggerebekan merupakan anggota Polri di jajaran Polres Kabupaten Mojokerto.
Dipaparkan, penggerebekan itu berawal dari kecurigaan KH terhadap perilaku istrinya.
Pada Selasa pagi, KH diam-diam membuntuti istrinya.
Tanpa diduga, KH memergoki istrinya dan pria lain masuk ke salah satu rumah di wilayah Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari.
Setelah meyakini istrinya masuk ke rumah bersama pria lain, KH selanjutnya melapor kepada perangkat Kelurahan Wates.
Didampingi sejumlah personel polisi dan perangkat kelurahan, KH akhirnya menggerebek istrinya yang sedang berduaan dengan pria lain.
"Masih kita selidiki, kalau nanti terbukti ada unsur pidana, akan kami tindak lanjut dengan proses penyidikan," kata Warokka.
Berita lain: Diduga cemburu istri selingkuh, seorang ayah bunuh anaknya lalu bunuh diri
Warga Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berinisial SW (47), nekat menghabisi anak kandungnya AW (3), Jumat (27/9/2019) sore.
Setelah aksinya itu, SW memilih mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
SW nekat melakukan semua itu, lantaran ia kecewa istrinya diduga berselingkuh dengan pria lain.
"Keduanya (bapak dan anak) ditemukan tewas di dalam kamar," kata Kapolres Demak, AKBP Arief Bahtiar, seusai memimpin olah TKP bersama Satreskrim Polres Demak dan Polsek Mranggen.
Di lokasi kejadian, sambung Bahtiar, petugas menemukan sejumlah barang bukti, satu buah pisau dapur, dua buah spidol besar warna hitam, serta satu unit ponsel warna hitam.
"Di dinding kamar mandi, depan pintu kamar dan dinding dalam kamar terdapat tulisan. Pesan berisikan kekecewaan ini diduga tulisan tangan korban. Korban kecewa istrinya diduga selingkuh," ungkap dia.
Hasil pemeriksaan luar oleh tim medis, di tubuh anak balita korban terdapat luka tusukan di dada sebelah kiri.
Posisi korban terlentang di atas tempat tidur.
Sedangkan kondisi SW terdapat luka sayatan di leher depan, di pergelangan tangan kiri dengan posisi terlentang di lantai belakang pintu kamar.
"Tidak ditemukan luka lain di tubuh kedua korban," ujar Bahtiar.
Kasatreskrim Polres Demak AKP Aris Munandar menambahkan, dari keterangan sejumlah saksi mata, peristiwa berdarah di Mranggen diketahui pertama kali oleh istri korban SN (47).
Sepulangnya bekerja, sekitar pukul 16.00 WIB, istri korban yang hendak masuk ke dalam rumah, mendapati rumah dalam keadaan terkunci.
Kemudian, ia masuk melalui jendela dapur dengan cara mencongkel. Setelah masuk pintu kamar belakang dalam kondisi tertutup, ketika dibuka, ia terkejut melihat anak dan suaminya sudah bersimbah darah.
"Dugaan kami, bapak membunuh anaknya dengan cara ditusuk di dada sebelah kiri menggunakan pisau dapur hingga meninggal dunia.
Kemudian, ia menulis pesan di dinding, lalu nekat bunuh diri dengan menyayat leher dan pergelangan tangannya," ungkap dia.
Kematian Korban, bahkan sampai Berlinang Air Mata Atas kejadian tersebut, pihak keluaga menolak untuk dilakukan otopsi dan menerimanya sebagai musibah.
Kedua jenasah korban langsung dimakamkan malam itu juga.
Kontak bantuan Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
• Kepergok Selingkuh, Pria Asal Kukar Ditemukan Membusuk 5 Hari Kemudian
• Video Panas Berseragam PNS Tersebar buat Perselingkuhan Ibu Guru Terkuak, Begini Kabar Sang Suami
• Ketahuan Selingkuh, Suami Malah Hajar Istrinya Sampai Babak Belur
• Luapkan Kekesalan Suami Selingkuh, Sang Istri yang jadi Tulang Punggung Keluarga Ini Dihajar
(*)