Walikota Balikpapan Rizal Effendi Berpesan di Hari Kesaktian Pancasila, Ingat Persatuan Bangsa
Walikota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan Upacara Hari Kesaktian Pancasila menjadi agenda penting sebagai alat pemersatu bangsa.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo
Kronologi peristiwa yang terjadi tanggal 1 Oktober 1965 oleh beberapa sumber (baik arsip dan pustaka) telah dihimpun menjadi suatu narasi yang menyumbangkan sebagian fakta sejarah Gerakan 30 September 1965.
Serangkaian kejadian yang terjadi pada 1 Oktober 1965, Tribunnewswiki.com himpun dari berbagai sumber arsip dan pustaka yang diterbitkan dalam Kronik '65 karya Kuncoro Hadi, dkk.
Untuk mengolah data atas banyaknya kejadian, Tribunnewswiki.com membagi kronologi 1 Oktober 1965 ke dalam detail waktu per tiga jam.
Penulisan ini adalah bagian dari kajian data yang dimaksudkan untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Tidak ada niatan untuk membuka aib atau menyudutkan orang-orang atau organisasi yang terlibat.
Sampai tulisan ini diterbitkan, Tribunnewswiki.com masih terus melakukan validasi data.
Tribunnewswiki.com tidak mengubah kata dan atau melakukan interpretasi untuk menjaga otentisitas sumber.
Berikut adalah kronologi 1 Oktober 1965 pukul 12.00 - 15.00 WIB.
12.00 WIB
Brigjen Soenarijadi, Kasdam VII Brawijaya, atas nama Panglima Kodam VIII Brawijaya, menandatangani pengumuman dan langsung disiarkan RRI Surabaya yang isinya:
(1) Kodam VIII Brawijaya tidak mengakui adanya Dewan Revolusi
(2) Kodam VIII Brawijaya tetap patuh dan taat pada pemerintah yang sah.
(3) Seluruh jajaran Kodam VIII Brawijaya diharapkan tetap tenang dan waspada serta tetap berada di tempat atau tugas masing-masing.
(12.00 WIB)
Di Semarang, surat tugas untuk Letnan Kolonel Infanteri Usman Sastrodibroto sebagai Pamen yang bertugas untuk mengambil alih pimpinan Kodam VII/Diponegoro ditandangani oleh Sahirman.