Hati-Hati Bedakan Batik Tulis dengan Cetakan, Batik Tulis Ada Gerigi-gerigi Pinggir Lain

Bahkan bila tak bisa membedakan dengan batik buatan tangan, maka bisa-bisa kena tipu. Apalagi harganya yang cukup mahal.

Editor: Samir Paturusi
THINKSTOCKPHOTOS
Ilustrasi 

TRIBUNKALTIM.CO,JAKARTA-Bagi yang suka mengemari pakaian batik,harus ekstra hati-hati saat membeli.

Bahkan bila tak bisa membedakan dengan batik buatan tangan, maka bisa-bisa kena tipu. Apalagi harganya yang cukup mahal.

Batik sendiri menjadi kain tradisional yang digemari banyak orang. Tak sedikit yang rela mengeluarkan kocek lebih untuk membeli batik tulis yang langka dan cantik.

Pendiri Galeri Buana Alit, Dwita Herman mengatakan beberapa pedagang kerap menggunakan teknik cetak pada kain yang berkualitas.

Batik Pernah Jadi Pakaian Keluarga Kerajaaan, Mulai Muncul Saat Kerajaan Majapahit

Sejarah Hari Batik Nasional, Sempat Diklaim Malaysia Sebagai Milik Negeri Jiran

Hari Ini 2 Oktober Hari Batik Nasional, Pemerintah Keluarkan 3 Imbauan Kepada Masyarakat

Sehingga akan sulit dibedakan apakah batik tersebut cetak atau tulis.

"Hati-hati kalau beli. Ada batik yang biasanya kita pakai untuk daster saja. Kadang beli batik print dengan harga mahal.

Tapi kadang cuttingnya bagus (jadi tak batik print)," ujar Dwita di di Galeri Buana Alit, Jalan Moh. Kahfi 1, Jakarta Selatan.

Ia menambahkan, saat ini batik-batik cetak sudah sangat bagus karena dilengkapi mesin cetak yng sudah canggih.

Namun, Dwita menjelaskan beberapa hal yang bisa membedakan antara batik tulis dan cetak. Pertama, batik tulis memiliki pinggiran dengan gerigi-gerigi.

Sedangkan batik cetak akan langsung terputus polanya, bahkan ada yang meleset.

Terkadang, batik cetak akan tetap kelihatan kain katunnya jika dibalik sebab pewarnaannya tidak tembus kain.

Sedangkan pewarnaan batik tulis akan tembus. Dwita juga menyarankan agar para pecinta batik berhati-hati saat hendak membeli sablon malam.

Sebab, mereka menggunakan plangkan 'malam' hanya untuk membentuk motif batik.

"Hati-hati misalnya dengan batik Pekalongan, dengan batik plangkan dan mereka bilang batik tulis," tuturnya.

Pakai Blangkon dan Kemeja Batik Corak Biru, Saefuddin Zuhri Resmi Daftar ke PDIP

Ini Kesulitan Orang Awam Saat Membatik, Pelatihan Membatik di Area Parkir Mall Balikpapan Baru

Kemudian contoh lainnya adalah pada batik cat yang kadang masih terlihat kotak-kotak cetakan capnya jika kain dilebarkan.

"Cat kadang kalau dilebarkan kainnya seperti kotak-kotak yang berulang," kata Dwita. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved