Kasrem 091/ASN dan Kapolres Samarinda Tiup Lilin Kue Ulang Tahun HUT Ke-74 TNI
Upacara peringatan HUT Ke 74 TNI dilaksanakan Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN), Sabtu (5/10/2019).
Penulis: Christoper Desmawangga | Editor: Rita Noor Shobah
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Kasrem 091/ASN dan Kapolres Samarinda Tiup Lilin Kue Ulang Tahun HUT Ke 74 TNI
Upacara peringatan HUT Ke 74 TNI dilaksanakan Korem 091/Aji Surya Natakesuma (ASN), Sabtu (5/10/2019).
HUT TNI diperingati tanggal 5 Oktober setiap tahunnya.
Namun, sebelum dan sesudahnya selalu dirangkai dengan sejumlah kehgiatan, mulai dari kegiatan sosial, religi, hingga event yang dapat diikuti masyarakat.
• Drama Kolosal Meriahkan HUT Ke-74 TNI, Tonton Kemeriahannya di Lapangan Merdeka Balikpapan Hari Ini
• Upacara HUT Ke-74 TNI, Karangan Bunga Dirgahayu Penuhi Lapangan Merdeka Balikpapan
• Upacara HUT TNI, Akses Menuju Lapangan Merdeka di Balikpapan Dialihkan
• Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Subiyanto Pimpin Upacara HUT ke-74 TNI
Sejatinya tahun ini TNI sudah memasuki usia ke 74 tahun. Dari sejarah pembentukan TNI pada 5 Oktober, tepat satu bulan lebih setelah kemerdekaan.
Lalu, ditetapkan sebagai tanggal lahir TNI melalui sebuah maklumat dari Pemerintah.
Upacara peringatan dipusatkan di lapangan Merdeka Balikpapan oleh Kodam VI/Mulawarman yang menaungi tiga provinsi, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Kalimantan Selatan.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam amanatnya yang dibacakan Kepala Staf Korem (Kasrem) 091/ASN, Kolonel Inf Ruslan Effendy mengungkapkan, sebagai alat negara,
tugas TNI tidak terlepas dari perubahan lingkungan strategis yang berkembang dinamis dan semakin kompleks.
Perkembangan dunia telah menciptakan dimensi dan metode peperangan baru. Kemajuan teknologi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia,
juga membawa dampak disruptif di berbagai bidang.
Hal ini telah menjadikan konsep peperangan, menjadi tidak lagi terbatas dalam suatu batas teritorial dan masuk ke berbagai dimensi.
Sebagai contoh, perang siber yang disertai perang informasi, walaupun tidak menghancurkan, namun sangat merusak bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Konsep ini pun mengaburkan filosofi perang konvensional dengan menggeser dimensi waktu, karena perang-perang tersebut terjadi dimasa damai.
Ditambah lagi potensi bencana alam yang dapat terjadi setiap saat. Ancaman militer dan nir militer berubah, TNI harus siap menghadapinya.