Pendopo Anies Baswedan Dijadikan Tempat Resepsi Nikahan Tetangganya, Begini Tanggapan Warga
Rumah Pendopo Anies Baswedan dijadikan tempat resepsi pernikahan salah satu tetangganya.
"PKS berharap program ini dapat terus dilaksanakan dengan baik, karena ini salah satu program keumatan yang diperjuangkan oleh PKS bersama komponen umat lainnya," kata anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKS, Solikha berdasarkan keterangan yang didapat Wartakotalive.com pada Sabtu (5/10/2019).
Solikha mengatakan, sebagai pengusung gubernur dalam Pilkda pada 2017 lalu tentu PKS merasa bangga dan bersyukur karena janji-janji gubernur pada saat kampanye, sebagian bisa ditunaikan.
Karena merupakan janji, tentunya harus ditunaikan untuk menuju maju kotanya, bahagia warganya.
"Membahagiakan warganya melalui peningkatan hal yang relijius, karena itu merupakan hal yang mendasar," ujarnya.
Melalui bantuan ini, diharapkan ilmu rohani dan ibadah 267 marbot masjid dan 150 majelis taklim serta 15 pendamping se-DKI Jakarta ini bisa meningkat.
Implikasinya, pelayanan kepada umat di setiap masjid dan majelis taklim juga lebih baik dan memiliki tanggung jawab.
"Tujuan kami bersama-sama membangun Jakarta dimulai dari meningkatkan kesadaran ibadah dan kemudian hasilnya adalah menuju kepada masyarakat yang bersatu, berbudaya dan bermartabat," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ada 432 orang yang dilepas untuk melaksanakan ibadah umroh.
Kata dia, program yang sudah berlangsung selama lima tahun dan digelar sepanjang Oktober-November 2019 dengan pembiayaan dari APBD Provinsi DKI Jakarta.
"Alhamdulillah kita bersyukur Ibu/Bapak. Ini semua adalah sedikit yang kita bisa balas atas kebaikan Bapak/Ibu.
Bapak/Ibu semua sudah menjadi marbot mengurusi masjid," ujar Anies dalam sambutannya di Blok G Gedung Balaikota Jakarta, pada Senin (30/09/2019) lalu.
Anies mengapresiasi keberadaan para pengurus masjid, marbot, dan pengelola majelis taklim di Jakarta selama ini.
Menurut dia, kerja para pengurus masjid memang tidak terlihat olah para jamaah, namun kerja mereka sangat dirasakan ketika umat muslim beribadah di masjid.
"Marbot itu di belakang layar, tapi tanpa marbot, tidak berjalan masjid dengan baik.
Yang mengelola majelis taklim juga begitu. Pengelola majelis taklim itu tidak kelihatan.