Calon Menteri yang Ditawarkan Gerindra ke Jokowi Mengarah ke Pos Kementerian Ini

Menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2019 mendatang, kabinet Jokowi semakin ramai diperbincangkan

(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Menteri kabinet kerja pemerintahan Indonesia saat mengikuti Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019). Sidang tahunan digelar bersama dengan dua agenda sidang lainnya, yakni sidang bersama DPR-DPD serta pidato Presiden dalam rangka penyampaian RAPBN 2020 

TRIBUNKALTIM.CO - Menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2019 mendatang, kabinet Jokowi semakin ramai diperbincangkan.

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, disebut-sebut telah mempersiapkan calon menteri untuk kabinet Joko Widodo (Jokowi)-Maruf Amin.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco pada Selasa (8/10/2019).

Prabowo Siapkan Sejumlah Nama Menteri Kabinet Joko Widodo, Kata Kuncinya Pangan, Energi dan Air

Tambah 1 Perempuan Usia 30an, 5 Calon Menteri dari Kubu Prabowo yang Mengemuka Jelang Pelantikan

Bukan Meminta, Ahmad Muzani Akui Gerindra Dapat Tawaran Jadi Menteri Presiden Joko Widodo

Singgung Keringat hingga Jilat Ludah Sendiri, Kata PPP dan Golkar soal Gerindra jadi Menteri Jokowi

Meski begitu, Dasco mengaku tidak tahu persis siapa saja orang yang telah dipilih Prabowo.

Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, nama tersebut akan diajukan apabila presiden menerima konsep-konsep yang ditawarkan Gerindra.

Yakni soal swasembada pangan, energi, dan air yang mengarah pada posisi Kementerian Pertanian.

"Mungkin sudah (nama-nama calon menteri), tapi saya enggak tahu persis orang-orangnya."

"Tapi kalau konsepnya diterima, mungkin sudah," ungkap Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa.

"Ya kalau diterima, ya mungkin pos itu (Kementerian Pertanian) yang diberikan," tambah dia.

Lebih lanjut, Sufmi Dasco mengatakan komposisi kabinet adalah hak prerogatif presiden.

Ia juga menyebutkan Gerindra tidak akan meminta jatah kursi menteri.

"Kan ini hak prerogatif presiden. Kami juga kan enggak bisa kemudian minta-minta ‘Pak, harus Gerindra, itu harus Gerindra’ kan enggak bisa."

"Itu kalau kami konsepnya diterima," ujar Dasco.

Di sisi lain, Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, keputusan Gerindra bergabung atau menjadi oposisi pemerintahan Jokowi-Maruf Amin selama lima tahun mendatang ada di tangan Prabowo.

Meski begitu, Dahnil menyebutkan hingga saat ini Prabowo belum mengambil keputusan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved