Aksi Cepat Tanggap
Dapur Umum dan Layanan Kesehatan ACT Terus Bantu Korban Gempa Ambon
"Kalau malam dingin. Pengungsi hanya tidur di tenda terpal beralaskan tikar," terang dr Wiwi.
Dua ekor sapi disembelih untuk disajikan sebagai menu makan pengungsi gempa di pos Rindam.
Lukman Salahuddin dari tim DER-ACT juga menambahkan,"Kami masih terus mendukung suplai makanan bagi para penyintas yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian. Banyak para penyintas yang belum kembali ke rumah karena khawatir dengan gempa susulan yang kerap terasa," terangnya.
"Dua ekor sapi kami sembelih di pos pengungsian Rindam Kairatu. Alhamdulillah, sekitar 6000 jiwa menikmati santapan dapur umum ACT dengan lauk daging sapi," tambah Lukman.

Selain suplai makanan untuk pengungsi, kata Lukman, melalui aktivasi dapur umum juga terjalin kerja sama ACT dengan TNI di Rindam XVI SBB.
ACT mengajak untuk membantu saudara sebangsa terdampak gempa bumi di Kota Ambon, Maluku.
Kepedulian dan Kedermawanan Masyarakat Indonesia akan menjadi sumber energi kehidupan saudara terdampak bencana indonesiadermawan.id/PeduliGempaAmbon.
Lukman mengatakan, kebutuhan para pengungsi masih harus dipenuhi.
• ACT dan Komunitas Balikpapan Peduli Bencana Kabut Asap
• ACT Fasilitasi Kepulangan Pengungsi Wamena ke Sumatera Barat
• Ribuan Sumur Wakaf-ACT, Solusi Jangka Panjang Kekeringan di Berbagai Daerah
"Kebutuhan para pengungsi antara lain tenda, sembako, air bersih, keperluan kebersihan, perlengkapan bayi dan balita, MCK, dan musala darurat," tandas Lukman.
Di Kabupaten Seram Bagian Barat, lebih dari 40 ribu orang mengungsi.
Sebanyak 10 jiwa tercatat meninggal dunia, 29 orang luka ringan, dan 3 orang luka berat.
Puluhan jiwa juga terdampak di Kabupaten Maluku Tengah, 50 ribu orang mengungsi, 15 orang meninggal dunia, 72 orang luka berat, dan 18 orang luka ringan.
Di Kota Ambon, hampir tiga ribu orang mengungsi. 13 jiwa tercatat menjadi korban meninggal dunia. (*)