Berita Pemprov Kalimantan Timur

Dukung IKN di Kaltim, Dua Kota Penyangga Samarinda dan Balikpapan Akan Dioptimalkan

Pemerintah tidak ingin pemindahan ibu kota negara (IKN) hanya wacana, apalagi sampai gagal. Karenanya, keberadaan dua kota

HUMASPROV KALTIM
Gubernur Kaltim Isran Noor. 

//BERITA HUMASPROV KALTIM TERBIT RABU, 9 OKTOBER 2019.

//Berita Foto.

SAMARINDA – Pemerintah tidak ingin pemindahan ibu kota negara (IKN) hanya wacana, apalagi sampai gagal. Karenanya, keberadaan dua kota fungsional, Balikpapan dan Samarinda akan dioptimalkan.

Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor menegaskan IKN baru akan cepat terbangun seiring semangat dan rasa syukur masyarakat Kaltim mendukung rencana ini. Apalagi didukung beberapa daerah penyangga serta dua kota fungsional, Balikpapan dan Samarinda.

“Kami di daerah sangat mendukung keputusan pemerintah membangun IKN. Terserah dimana saja. Tapi, kami bersyukur Kaltim menjadi pilihan,” ucap Isran Noor pada Dialog Nasional Rancang Bangun dan Kesiapan Kaltim sebagai IKN di Balikpapan, pekan lalu.

Bahkan, Isran Noor meyakinkan apa yang menjadi keputusan dan pilihan pemerintah adalah yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia. Terutama di kancah dunia dan kehidupan global.

Pada momen yang sama Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro menjelaskan dipilihnya Kaltim khususnya Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sebagai IKN juga dipengaruhi dua kota fungsional yang mengapitnya.

“Ini yang ingin saya jelaskan kenapa memilih Kaltim. Kita tak ingin gagal. Kami tidak ingin pemindahan IKN ini hanya menimbulkan isu negatif. Seolah-olah dilakukan tanpa melalui kajian mendalam,” ujar Bambang Brodjonegoro.

Diakuinya, ketika IKN mulai beroperasi di tahun pertama tentu tidak mungkin memiliki fasilitas yang lengkap. Pasti masih ada kekurangan dan di sinilah kota-kota fungsional berperan.

Selain itu, adanya dua kota fungsional ini maka pembangunan IKN semakin cepat. Sebab biaya fisik kian murah dan distribusi logistik lebih efektif serta efesien.

Misalnya, jarak antara Balikpapan dengan government quarter Kecamatan Sepaku Penajam Paser Utara hanya sekitar 60 Km. Dan pasti akan dibangun jalan bebas hambatan atau jalan penghubung yang memudahkan mobilitas (konektivitas) dengan IKN baru.

“Sementara IKN membangun dan melengkapi dirinya pada tahun-tahun pertama beroperasi, bisa saja ada kegiatan pemerintahan dilakukan di Balikpapan dan Samarinda,” jelasnya.

Apalagi, lanjutnya, ada ASN yang membawa keluarga. Tentu memerlukan fasilitas pemukiman, sarana pendidikan dan sarana penunjang lainnya. Tidak menutup kemungkinan ASN bekerja di ibu kota baru, tetapi tinggalnya di Balikpapan atau bisa saja di Samarinda.

“Sebab kedua kota fungsional ini sudah lengkap fasilitasnya. Jalan tol sudah ada. Bahkan bandara kita tidak perlu membangun lagi. Karena sudah ada di dua kota itu,” ungkap Bambang.

Harapannya, dikala menyiapkan rancang bangun kota ini bukan hanya ibu kota biasa. Seperti layaknya standar kota-kota besar di Indonesia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved