Terobosan Anies Atasi Permukiman Tak Punya Jamban, Ibu-ibu PKK Akan Ikut Dilibatkan untuk Pendataan

Anies Baswedan merasa, selama ini pengumpulan data tidak mengandalkan masyarakat setempat.

Editor: Doan Pardede
(Warta Kota)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat menghadiri Lebaran Betawi di Setu Babakan, Jakarta Selatan, Minggu (29/7/2018) 

Untuk masalah WC bersama di Gang Sekretaris I, Tami mengatakan bahwa warga sudah lama menggunakannya secara bergantian.

"Pengguna WC bersama juga dari dulu kan di sini ganti-gantian," ujar Tami di depan warungnya pada Rabu (9/10/2019).

Lanjut Tami, dari dulu warga sudah terbiasa menggunakan WC bersama yang saluran airnya langsung di buang ke Kali Gendong.

Nenek Tami yang sudah puluhan tahun berjualan di Gang Sekretaris I, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (9/10/2019)
Nenek Tami yang sudah puluhan tahun berjualan di Gang Sekretaris I, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (9/10/2019) ((Kompas.com/ BONFILIO MAHENDRA WAHANAPUTRA LADJAR))

Sepengetahuan Tami, di Gang Sekretaris I tidak ada septic tank yang ditanam sejak tahun 1999 lalu.

Beda dengan gang Sekretaris II yang terdapat satu septic tank yang ditanam warga.

"Di sini emang ada septic tank Gang Sekretaris 2, kalau Sekretaris 1 enggak ada, karena emang bikinnya susah," tambah perempuan yang rambutnya hampir putih semua.

Sembari melayani warga yang membeli gorengan Tami menceritakan dampak kesehatan dari tercemarnya Kali Gendong.

Berjualan gorengan menjadi pilihannya untuk mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Warga sekitar pun banyak yang membeli dagangannya. Masih kata Tami, dirinya sempat mengeluh sesak napas, dan pusing.

Sesak napas yang dirasakan Tami disebabkan karena dirinya kerap menghirup udara tercemar dan bau tidak sedap dari Kali Gendong yang tercemar oleh limbah dan sampah.

"Ya kalau sakit sih emang pusing-pusing, gitu. Paling ngalamin napas sesak, tapi saya diuap terus (gejalanya) hilang, di rumah sakit di Tanjung Duren. Saya sih cuma pusing karena kurang tidur jam 12 kan bikin lontong, belum ada anak-anak ngopi," tambah Tami.

Namun, untuk keluhan penyakit lain seperti mual, diare, dan lainya, Tami mengaku belum merasakannya sampai saat ini.

Lokasi WC bersama yang letaknya persis di samping tempat Tami mengontrak diperuntukkan bagi warga yang tinggal di Gang Sekretaris I.

Terkadang mereka harus mengantre bila ingin mandi untuk berangkat kerja dan ke sekolah di pagi hari.

Ukuran WC-nya pun hanya cukup untuk mandi satu orang atau membuang buang air besar (BAB), dengan ember dan gayung di dalamnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved