Ali Mochtar Ngabalin Sebut Penusukan Menkopolhukam Wiranto Pertama Dalam Sejarah, Brutal dan Biadab
Ali Mochtar Ngabalin ikut angkat suara soal penusukan Menkopolhukam Wiranto. Menurutnya, Wiranto ditusuk secara brutal dan biadab.
"Thagut adalah penghalang berlakunya hukum-hukum Tuhan di muka bumi dan harus dieliminasi dengan cara-cara kekerasan.
Jumlah mereka lumayan banyak dan terus bertambah sekitar 30 ribuan," jelasnya.
Diberitakan, Wiranto ditusuk oleh orang tak dikenal pada Kamis (10/10/2019).
Ia ditusuk saat tengah berada di Banten, seusai menghadiri acara peresmian di Universitas Mathail Anwar, Pandeglang Banten.
Akibat peristiwa penusukan ini, Wiranto mengalami dua luka tusuk pada perut sebelah kiri, dan menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
Dalam jumpa pers di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, Kamis (10/10/2019), mengatakan, polisi mengamankan dua pelaku, seorang pria berinisial SA dan seorang wanita berinisial FA.
Selain Wiranto yang terluka, Kapolsek Menes, ajudan Wiranto dan tokoh masyarakat Fuad Syauki, juga mengalami luka serius.
Saat menjenguk Wiranto di RSPAD, Presiden Joko Widodo meminta masyarakat memerangi radikalisme dan terorisme.
"Kepada seluruh masyarakat kami ajak bersama memerangi radikalisme dan terorisme di tanah air.
Hanya dengan upaya bersama terorisme dan radikalisme bisa kita selesaikan dan berantas dari negara yang kita cintai ini," ujar Jokowi.