Pilkada Kukar
Maju di Pilkada Kukar, Hasanuddin Masud Mendaftar ke Partai Gerindra
PC Partai Gerindra Kutai Kartanegara, Josef membenarkan, hari pertama pembukaan, bakal cabup Kukar Hasanuddin Masud yang pertama kali ambil formulir.
TRBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hasanuddin Masud bakal calon Bupati Kutai Kartanegara yang pertama mengambil formulir pendaftaran penjaringan di DPC Partai Gerindra Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Kali ini Hasanuddin Masud mengutus stafnya ke Sekretariat DPC Partai Gerindra Kutai Kartanegara di Tenggarong, Kabupaten Kukar, Jumat (11/10) sore.
Usai menerima formulir pendaftaran penjaringan bakal calon Bupati atau Pilkada Kukar dalam Pilkada 2020, Bambang yang diutus Hasan mengatakan, hanya mengambilkan formulir.
"Saya hanya diminta tolong mengambilkan formulir ke Gerindra. Malam ini saya serahkan langsung ke Pak Hasan," jawab Bambang, kepada Tribunkaltim.co, dikonfirmasi via ponsel, Jumat (11/10/2019).
Ketua Penjaringan DPC Partai Gerindra Kutai Kartanegara, Josef membenarkan, hari pertama pembukaan, bakal cabup Kukar Hasanuddin Masud yang pertama kali mengambil formulir.
"Kader Gerindra yang juga mengambil formulir, Rudiansyah juga mendaftar. Utusan dari PAN untuk Darlis Pattalongi, juga sudah konfirmasi mau ambil formulir hari ini juga. Jadi ada tiga kandidat yang sudah ambil formulir," unhkap Josep, mantan anggota DPRD Kaltim periode 2014-2019.
Ia menambahkan, untuk kader Gerindra dipastikan ada beberapa yang akan mendaftar ikut penjaringan. "Mbk Ria juga mau ambil formulir. Tapi beliau masih di Jakarta," tambahnya.
Pendaftaran penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kukar, lanjut Josef, buka selama 15 hari. "Jadi untuk pengembalian diberi waktu sampai tanggal 25 Oktober," ucapnya.
Menurut dia, peserta yang resmi mendaftar penjaringan di Gerindra Kukar, akan mengikuti tahapan selanjutnya. Misalnya, setiap kandidat bakal calon akan diberi kesempatan menyampaikan visi dan misi.
"Tahap berikutnya, Gerindra akan melakukan survei dengan menunjuk lembaga independen. Siapapun figur atau kandidat yang elektabikitasnya tinggi akan dibawa ke DPD dan diserahkan ke DPP," jelasnya.
Hasil survei lembaga independen ini, kata dia, menjadi salah satu indikator untuk mengeluarkan rekomendasi dari DPP Partai Gerindra.
Josef menilai, Pilkada di Kukar menjadi salah satu target Gerindra bisa mengusung kadernya. "Jadi kami tidak sembarangan mengeluarkan rekomendasi. Ada dasar hasil survei dan pertimbangan politik," pungkasnya.
Pasang Baliho Partai Golkar
elang kontestasi Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Kutai Kartanegara atau Pilkada Kukar, Kalimantan Timur kembali diramaikan.
Salah satu bakal calon dari keluarga Mas'ud bersaudara (Mas'ud Brother).
Kali ini giliran Hasanuddin Masud. Namun hal ini pun mendapat respon dari Partai Golkar sendiri.
Kebetulan Hasanuddin Masud sebagai kader Golkar yang kini juga berhasil duduk di parlemen, DPRD Kaltim.
Sejak kemarin, Pengamatan Tribunkaltim.co, beberapa baliho dengan latar belakang warna kuning.
Terpampang bergambar Hasanuddin Masud terpajang besar.
Di baliho tersebut bertuliskan For Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur sudah terpampang di beberapa titik.
Di antaranya, seperti di jalur Balikpapan-Samarinda tepatnya di Bukit Soeharto rest area Tahu Sumedang dan dibeberapa titik di Teanggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Hingga berita ini diturunkan, Tribunkaltim.co belum dapat mengkonfirmasi ke Hasan sapaan akrabnya, Hasanuddin Masud via ponsel, terkait munculnya baliho jelang Pilkada Kukar di Pilkada 2020.
Saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Sekretaris DPD Partai Golkar Provinsi Kaltim, Abdul Kadir belum mengetahui jika kader partai yang siap maju di pemilihan bupati Pilbub Pilkada Kukar atau Pilkada 2020 mendatang.
"Baru saja saya WhatsApp dengan Plt (Pelaksana Tugas DPD Partai Golkar Kaltim, Mukhtaruddin). Beliau minta pemetaan politik Pilkada di Kalimantan Timur," tutur Kadir, saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co pada Kamis (3/10/2019).
Terkait munculnya baliho kader Partai Golkar di Kukar, Kadir menegaskan, agar segera menyosialisasikan diri dan melakukan penguatan di masyarakat.
"Tidak ada masalah. Justru kita mendukung siapapun kadernya. Apakah Haji Alung, Sarkowi, Isnaini ataupun Hasanuddin. Kan nanti itu ditentukan hasil survei," tegasnya.
Hal itu berdasarkan petunjuk pelaksana terbaru untuk Pilkada 2020, bahwa Partai Golkar lebih mengutamakan kader-kader internal di wilayah kabupaten maupun ditingkat provinsi.
Dengan catatan memberanikan diri melakukam penjajakan di simpul-simpul masyarakat.
"Kalau kuota Golkar cukup mengusung sendiri, kita prioritaskan kadernya," ucap Kadir.
Ia menambahkan, kebijakan DPP Partai Golkar untuk Pilkada 2020 menargetkan mengincar kursi Bupati atau Walikota di Kalimantan Timur.
"Untuk kursi Bupati ada empat wilayah, Balikpapan, Bontang, Berau dan Kukar. Itu diprioritaskan untuk mengincar kursi bupati walikota di Kalimantan Timur," ungkapnya.
Untuk diketahui, sosok Hasanuddin Masud kini tercatat sebagai anggota DPRD Kaltim periode 2019-2024.
Ia dikenal sebagai pengusaha dibidang rental transportasi jasa angkutan laut.
Sebelum terpilih menjadi anggota legislatif, ia pernah ikut kontestasi di Sulawesi Barat sebagai Calon Wakil Gubernur dari Partai Golkar.
Ia juga tercatat sebagai Ketua Harian DPD Partai Golkar Sulbar.
Kakak dari Rahmad Mas'ud (kini menjabat Wakil Walikota Balikpapan), Rudi Mas'ud (kini Anggota DPR RI) sudah menjadi kader Partai Golkar sebelum terjun ke politik di Kalimantan Timur.
Dan Abdul Gafur Mas'ud (yang menjabat Bupati Penajam Pasir Utara) kader Partai Demokrat.
"Kalau sudah jadi pengurus di Sulbar, berarti kader lama. Karena kader-kader Golkar tidak tersekat dengan wilayah dia berkiprah," sebutnya.
Ketua DPD II Golkar Kabupaten Kutai Kartanegara, Abdul Rasyid mengaku telah mengetahui hal tersebut. Ia tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Beliau salah satu kader Golkar juga dan hari ini jadi Anggota DPRD Kaltim.
Tidak masalah. Kan tidak harus lapor ke kami.
"Karena untuk penjaringan maju di Pilbup terbuka, selama itu kader kami (Golkar) ya kami dukung," tambahnya.
Sisi lainnya, saudara dari Hasanuddin Masud, yakni Rudi Masud dikabarkan akan maju dalam gelanggang Pilkada Bontang.
Partai Golkar sebagai partai pemenang Pileg 2019 di Kota Balikpapan, Kalimatnan Timur sepertinya masih menunggu pergerakan dan kondisi politik saat ini dalam songsong Pilkada Balikpapan atau Pilkada 2020 nanti.
Bahkan dari hasil rapat pleno pengurus harian DPD Golkar Balikpapan beberapa waktu lalu memang mengusung wakil Walikota Balikpapan Rahmad Masud sebagai calon walikota di Pilkada 2020 mendatang.
Meskipun mengusung secara aklamasi, tapi semua keputusan untuk ikut kontestasi Pilkada Balikpapan berada di tangan Rahmad Masud.
Namun ketika dikonfirmasi oleh Tribunkaltim.co, Rahmad Masud menyatakan dirinya masih belum memutuskan untuk ikut Pilkada Balikpapan tahun depan.
Ia pun masih menunggu restu dan dukungan dari keluarga untuk memantapkan dirinya maju di Pilkada Balikpapan.
"Satu ini poinnya saya belum bisa bergerak karena ada etika keluarga. Delapan saudara harus memutuskan apa saya harus mengikhlaskan diri untuk mewakafkan diri memajukan Kota Balikpapan. Jika salah satu yang belum atau tidak mengizinkan, saya istirahat dulu, di dunia politik," kata Rahmad Masud pada Senin (9/9/2019).
Misalkan seluruh saudara Rahmad Masud setuju jika dirinya maju untuk Pilkada mendatang, ia pun harus meminta restu dari sang istri Nurlena.
Bahkan jika DPP Partai Golkar memaksa harus ikut Pilkada Balikpapan ia pun harus menunggu keputusan bersama di internal keluarganya.
"Meskipun presiden memaksa saya kalau Keluarga tidak mengizinkan, saya tidak ikut," tegas Rahmad Masud.
Di tempat berbeda, anggota DPR RI Rudi Masud membantah kabar mengenai dirinya mencalonkan sebagai kandidat Wali Kota Bontang di Pilkada 2020 nanti.
Ia memastikan utusan yang mengatasnamakan dirinya untuk mengambil formulir di Kantor Sekretariat DPC PDIP Bontang tidak benar.
“Tidak ada utusan saya ambil formulir pendaftaran di PDIP, hoaks itu,” ujar Rudi Masud saat dikonfirmasi Tribunkaltim.co, Kamis (5/9/2019).
Politisi Partai Golkar ini mengatakan belum pernah menunjuk utusan untuk mengambil formulir di PDIP Bontang. Ia mengaku belum melirik peluang maju sebagai calon Wali Kota di Pilkada Bontang.
Ia menambahkan, sebagai kader Partai Golkar sudah cukup kursi untuk mengusung calon di Pilkada Bontang. Pihaknya tak perlu mendaftar di partai lain jika ingin maju sebagai kontestan di Pilkada.
“Golkar sudah cukup untuk mengusung di Pilkada Bontang, jadi tidak benar kalau ada utusan atas nama saya ambil formulir di PDIP,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rudi mengaku untuk saat ini dirinya belum mempertimbangkan maju di Pilkada daerah.
Untuk saat ini masih fokus pada agenda pelantikan Anggota DPR RI 1 Oktober mendatang.
Pun demikian, peluang untuk berlaga di Kota Bontang bakal menjadi pertimbangan kedepan.
Pada Pileg 2019 lalu ia memperoleh suara sebanyak 9ribu dari Dapil Bontang.
Modal tersebut menjadi pertimbangan khusus baginya untuk menjajal Pilkada nanti.
“Nanti lah kita lihat perkembangan, tapi untuk keputusan maju saat ini belum ada. Saya tunggu pelantikan 1 Oktober nanti,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Ishak mengaku dari utusan Rudi Masud mengambil formulir di DPC PDIP dalam penjaringan calon Pilkada 2020 mendatang.
Ishak mendatangi Sekretariat DPC PDIP pada Senin (2/9/2019) kemarin. Ia klaim mengambil formulir untuk pencalonan Rudi Masud sebagai kandidat Wali Kota Bontang. (m09)
Kontestasi Pilkada Bontang, Kalimantan Timur mulai memunculkan nama kandidat.
Teranyar, dua nama mengambil formulir pendaftaran dalam penjaringan PDIP Kota Bontang, Kalimantan Timur yang mulai dibuka sejak, Senin (2/9/2019) kemarin.
Kedua nama tersebut yakni, Rudi Masud dan Adi Darma.
Keduanya diwakili masing-masing delegasi mengambil formulir di waktu berbeda.
Utusan Anggota DPR RI Rudi Masud diwakili oleh Ishak mengambil formulir pendaftaran pada Senin (2/9/2019) kemarin.
Sedangkan, Mantan Wali Kota Bontang periode 2010-2015, Adi Darma, diwakili oleh Nukman Fadly dan Roy Herlambang sehari setelahnya.
Ketua DPC PDIP Bontang, Maming mengatakan sejak dibuka pada Senin lalu baru dua tokoh tersebut yang mengambil formulir.
Pembukaan pendaftaran ini bakal dilakukan sampai 17 September mendatang.
Pengambilan formulir mulai tanggal 2 sampai 8 September kemudian pengembalian pada 9 hingga 17 September.
"Daftar saja deh yang mau minat maju,” ujar Maming kepada Tribunkaltim.co saat ditemui di Kantor Sekretariat DPC PDIP di jalan Mulawarman, Kelurahan Bontang Baru, Rabu (3/9/2019).
Pria yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Bontang ini mengatakan pihaknya menargetkan ada 4 nama yang bakal masuk dalam bursa kandidat di Pilkada nanti.
(Tribunkaltim.co/Budhi Hartono)