Setelah Mata Najwa, Arteria Dahlan Kembali Buka Suara di Forum Ini soal UU KPK
Setelah tampil di acara Mata Najwa, politisi PDIP Arteria Dahlan kembali buka suara terkait UU KPK hasil revisi.
Arteria mengakui, saat ini masyarakat tak hanya membahas Perppu KPK, tetapi juga membahas sikapnya yang kurang sopan.
Arteria menyayangkan acara tersebut mendatangkan Emil Salim untuk mengutarakan hal-hal yang bukan kapasitasnya.
Dia menyebut Emil dimanfaatkan.
"Saya hanya sayangkan seorang tokoh senior yang saya hormati, dimanfaatkan untuk mengutarakan hal-hal yang sebenarnya di luar kapasitas beliau," ujarnya.
Arteria menceritakan, dalam acara tersebut awalnya ia berdebat dengan sopan.
Namun, menurut dia, ada pihak yang merancang bahwa Emil Salim yang tidak memiliki latar belakang hukum dan tak memahami materi UU KPK berpendapat keliru dan menyerang DPR.
"Sudah dicoba untuk diklarifikasi, tapi justru menyerang kehormatan, tidak hanya menghina bahkan menista kami, tapi juga institusi DPR. Dan itu dilakukan secara tanpa dasar, berulang-ulang dan dipertontonkan di hadapan jutaan pemirsa TV maupun suporter Najwa," ucapnya.
Arteria mengatakan, dirinya datang ke acara Mata Najwa untuk melakukan diskusi kebangsaan, bukan untuk berdebat dan pengiringan opini.
Untuk itu, Arteria meminta Emil Salim menarik ucapannya dan terlebih dahulu membaca dan memahami materi dalam revisi UU KPK.
"Saya minta Prof Emil tarik ucapannya. Baca dulu dengan baik materi muatan revisi UU KPK, pahami fakta hukum dan sosial yang ada, bicara sesuai keahlian saja," ujar Arteria.
"Beliau kan ekonom tapi bicara seolah-olah ahli hukum. Jangan bicara revisi UU KPK karena DPR banyak yang ditangkap," tuturnya.
• Ada Kata Politisi Gila Hormat, Inilah Perubahan Profil Arteria Dahlan di Wikipedia yang Jadi Sorotan
• Siapakah Arteria Dahlan yang Bentak Emil Salim di Mata Najwa? Segini Deretan Harta Kekayaannya
• Arteria Dahlan Tunjuk Seseorang Naik ke Panggung Mata Najwa, Najwa Shihab: Saya yang Berhak Menunjuk
• Respon Arteria Dahlan, Soal Sebutan Kabinet Gemuk Bagi Kue Kekuasaan oleh Mardani Ali Sera
Selanjutnya, Arteria mempertanyakan sikap Emil yang berani mengkritik UU KPK sampai sejauh itu.
Ia meminta Emil mengingat kembali perilaku korupsi di zaman Orde Baru.
"Saya juga menanyakan sadar enggak beliau bahwa beliau dibesarkan oleh Orba yang penuh dengan perilaku koruptif. Apa yang beliau perbuat? Jangan tiba-tiba tersadarkan saat ini dan merasa diri lebih hebat lebih bersih dari kami-kami yang di DPR," katanya. (*)