Pilkada Kaltara 2020
Gubernur Irianto Lambrie Digoda Masuk Parpol Jelang Pilkada Kaltara 2020, Ini Penjelasan Juru Bicara
"Status beliau non partai. Status aktif masih PNS. Non parpol. Mirip gubernur Sulsel, ada juga beberapa Gubernur yang PNS"
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Irianto Lambrie jadi salah satu kandidat bakal calon (bacalon) non partai terkuat dalam Pilkada Kaltara 2020.
Popularitasnya sudah tak diragukan lagi, lantaran sekitar 6 tahun memimpin provinsi termuda di Indonesia ini.
Ada catatan menarik dalam karir politik mantan sekretaris daerah provinsi Kaltim ini,
untuk diketahui Irianto Lambrie tak masuk dalam struktural keanggotaan partai politik (parpol) mana pun
di Kaltara, hingga saat ini. Kendati menjabat Gubernur Kaltara sampai sekarang.
"Status beliau non partai. Status aktif masih PNS. Non parpol. Mirip gubernur Sulsel, ada juga beberapa
Gubernur yang PNS," tutur, juru bicara Irianto Lambrie, Ricky Valentino.
Sebagai kandidat kuat di Pilkada Kaltara 2020, Irianto harus menghimpun kekuatan politik agar bisa maju sebagai bacalon.
Konsekuensi politik tak bergabung dengan parpol sejak jadi Pj Gubernur hingga menjabat Gubernur
periode 2016-2021, tak lain berjuang keras mendapatkan perahu politik, bila melalui jalur pencalonan partai.
Nah, bila diamati gerak politik Irianto Lambrie, dengan mengikuti semua penjaringan bacalon Pilkada di Kaltara,
memang wajar dilakukan kandidat non parpol. Giat melamar ke parpol jadi salah satu pilihan memuluskan
langkahnya sebagai peserta sah di Pilkada Kaltara 2020 mendatang.
Setidaknya Irianto Lambrie harus mendapat restu pengurus pusat 2 parpol bila hendak aman maju.
Lantaran tak satu pun parpol di parlemen Kaltara yang memenuhi kuota minimal 7 kursi,