Pilkada Kaltara 2020
Gubernur Irianto Lambrie Digoda Masuk Parpol Jelang Pilkada Kaltara 2020, Ini Penjelasan Juru Bicara
"Status beliau non partai. Status aktif masih PNS. Non parpol. Mirip gubernur Sulsel, ada juga beberapa Gubernur yang PNS"
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Mathias Masan Ola
sebagai syarat mengusung calon di Pilkada sesuai aturan penyelenggara Pemilu.
Saat Tribunkaltim.co menyinggung apakah dalam perjalanan menuju Pilkada 2020 ada parpol yang merayu Gubernur jadi anggota partai. Ricky Valentino menjawab banyak.
"Rayuan banyak. Diskusi minggu lalu, dari periode pertama dirayu partai a, b, c, d.
Namun beliau berpikir mengayomi semua partai. Periode kedua pun makin banyak rayuan datang," ungkapnya.
Pihaknya menyadari konsekuensi politik tak bergabung dengan parpol, namun justru sikap tersebut
dianggap sebagai langkah politik bagi sosok Irianto Lambrie.
"Entah minggu depan beliau mau (masuk parpol), kita tidak tahu," tuturnya.
Masih Ricky Valentino, ia mengaku banyak partai menawarkan sosok untuk mendampingi Irianto Lambrie
melanjutkan periode kepemimpinannya sebagai pemimpin pemerintah provinsi Kaltara.
Termasuk kalangan politisi alias kader parpol. Namun, pihaknya tetap mengembalikan kepada mekanisme parta masing-masing.
"Memilih atau tidak, kami belum bisa bicara (siapa pendamping), kemungkinan bulan Desember (2019) atau Januari (2020)," tutur Ricky Valentino.
Dibeberkan Ricky Valentino, komunikasi politik membahas soal pencalonan Pilkada telah dilakukan banyak
pihak, mulai dari tatap muka langsung dengan Irianto Lambrie, mau pun jalinan komunikasi melalui tim internal.
"Komunikasinya ada person to person baik langsung ke gubernur mau pun tim. Ada pengusaha, birokrat,
akademisi, politisi, malah ada tokoh masyarakat. Saya tak enak sebutkan namanya," ungkapnya.